 |
Tim Advokat Prabowo-Hatta beserta
anggotanya menyerahkan barang bukti kecurangan pada Pilpres 2014 kepada
anggota DKPP Nur Hidayat Sardini (kiri) saat melaporkan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ke kantor DKPP, Jakarta,
Kamis |
Tim
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memaparkan bukti tudingan kecurangan yang
dilakukan penyelenggara pemilu. Antara lain, mengenai jumlah daftar
pemilih tetap (DPT) yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang lebih
banyak dari jumlah penduduk yang memiliki hak suara.
Jumlah pemilih dalam DPT pilpres KPU 188.461.971 orang. Atau lebih
banyak 6,7 persen dari jumlah penduduk yang memiliki hak pilih
berdasarkan data BPS pada 2013 yang sebesar 176.662.097 orang.
"Pilpres ini jadi seperti anak yang sudah cacat sejak dalam
kandungan. Situasi bisa lebih parah, tapi belum terlambat. Pilpres masih
bisa diulang sebelum situasi makin tidak terkendali," ujar penasehat
relawan Prabowo-Hatta, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo, Sabtu (26/7).
Dia mengatakan, selisih 6,7 persen itu janggal. Karena angka
pertumbuhan penduduk 6,7 persen per tahun itu jauh lebih tinggi dari
versi BPS yaitu 1,34 persen.
Selain itu jumlah pemilih dalam DPT seharusnya lebih sedikit daripada
BPS. Karena usia pemilih adalah 17 tahun ke atas, bukan 15 tahun.
"Jadi jelas, sejak awal sudah ada yang ingin bermain curang dengan cara memainkan jumlah DPT," jelasnya.
Dia juga mencermati penggelembungan suara untuk pasangan Joko
Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) semakin bombastis bila melihat data di
setiap provinsi yang mereka menangkan.
"DPT Jateng digelembungkan sampai 17,3 persen atau 4.042.673 pemilih.
DPT Jatim 14,1 persen, atau 3.788.064 pemilih dan Papua 48,0 persen,
atau 1.045.878 pemilih. Kecurangan ini benar-benar parah," paparnya.
Karena itu, menurutnya, kejanggalan pilpres semakin terlihat massif, terstruktur dan sistematis.
"Apakah hanya karena ingin tepat sesuai jadwal tahapan pilpres, KPU
abaikan kecurangan yang masif, terstruktur dan sistematis ini? Sebelum
semuanya terlambat ada baiknya KPU lakukan pilpres ulang karena
menyangkut hak 150 juta warga," paparnya. (ROL)
0 Response to "Parah!!! Kecurangan Pemilu dengan Gelembungkan DPT"
Post a Comment