Kelompok Nasionalis Hindu akan Murtadkan Warga Muslim dan Kristen di India

Mendapat dukungan dari perdana menteri Narendara Modi, kelompok Hindu India bersumpah akan memurtadkan komunitas Muslim dan Kristen di seluruh India pada dekade berikutnya.

"Gelombang Hindu baru saja dimulai. Dalam 10 tahun kami akan mengkonversi semua orang Kristen dan Muslim," kata aktivis Hindu Rajeshwar Singh  yang juga anggota kelompok Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) selama acara memurtadkan sebuah keluarga Kristen menjadi Hindu di kota pedesaan Hasayan, 140 km (87 mil) selatan Delhi, Reuters melaporkan.

"Kami akan membersihkan masyarakat Hindu kami. Kami tidak akan membiarkan konspirasi gereja atau masjid berhasil di Bharat (India)," ujarnya.

Seiring dengan Singh, pembicara vokal lainnya dari RSS telah menggunakan partai nasionalis Hindu Partai Bharatiya Janata (BJP) untuk secara terbuka menyatakan India sebagai bangsa dan negara Hindu.

Perdana Menteri Narendara Modi yang berasal dari Partai Bharatiya Janata (BJP), merupakan aktivis di kelompok RSS sejak dirinya masih kecil.

Ketua RSS Mohan Bhagwat, yang merupakan teman lama PM Modi, telah membantu memotivasi jutaan relawan untuk memurtadkan komunitas Muslim dan Kristen yang ada di India.

"Sama seperti mereka yang tinggal di Inggris mereka adalah orang Inggris, mereka yang tinggal di Jerman adalah orang Jerman, dan orang-orang di AS adalah orang Amerika, semua orang yang tinggal di wilayah Hindustan adalah Hindu," kata Bhagwat pada bulan Agustus lalu, yang pernyataannya itu menuai kemarahan dari komunitas Muslim dan Kristen minoritas.

Meskipun Hindu bukanlah agama yang biasanya memurtadkan pemeluk agama lain, aktivis seperti Singh dan Bhagwat telah meningkatkan langkah-langkah defensif yang diperlukan dengan mengubah orang lain untuk "kembali" ke agama Hindu.

Sekitar seperlima dari pendudukan India yang berjumlah 1,27 miliar mengidentifikasi diri mereka sebagai agama selain Hindu, termasuk lebih dari 175 juta penduduk di sana adalah Muslim. (onislam/khalifah/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates: