Foto: lensaindonesia.com |
Oleh Edgar Hamas
Kita sudah yakin, dan akan selamanya yakin bahwa takdir sudah Allah
tetapkan di Lauh Mahfuzh sana. Baik buruknya bangsa ini, masa depan dan
ke mana arah negeri ini, semua telah Dia titahkan dengan sempurna.
bagaimana nanti kaum muslimin, bagaimana nanti alur kebangkitan,
kemenangan dan kejayaan, sudah Allah tulis dengan keMahakuasaan-Nya yang
tak tertandingi. Kami mencintaimu, Allah. Termasuk nanti, saudara. Ya,
termasuk takdir siapa yang akan pimpin bangsa Indonesia 5 tahun ke
depan.
5 tahun yang akan begitu banyak tantangan dan hantaman.
Namun
tak ada salahnya bagi kita untuk berharap, semoga kemenangan berada di
pihak yang benar. Allah tak akan membiarkan negeri ini hancur seketika,
karena masih ada orang yang bersujud di malam hari ketika semua pulas
tertidur, masih ada hamba yang bersedekah dengan tangan kanannya bahkan
tangan kirinya tak tahu. Masih ada hamba-Nya yang mengingat-Nya
beramai-ramai dalam majelis zikir yang menenangkan. Ya, Allah yang
Mahapengasih mengetahui itu.
Tanggal 22 Juli (hari ini, red) kita akan tahu,
kita akan sama-sama melihat, sama-sama memerhatikan, dan saya berdoa:
semoga kita juga akan sama-sama bertakbir sembari tersenyum melihat KPU
mengeluarkan hasil murni Pilpres yang netral tanpa dipesan siapapun. You know what I mean,
pilihan kita di menit-menit pagi 9 Juli 2014 lalu akan menentukan
tahun-tahun Indonesia di masa depan. Berjaya atau jadi bahan jualan.
Maka, doa kecil kita, semoga pasangan capres-cawapres yang kita yakini bisa membawa perbaikan, bisa nyambung dengan nama yang Allah titahkan di langit tinggi sana. Semudah itukah berharap? Ramadhan
ini adalah jawabannya. Bahkan 10 hari terakhir yang barakah ini sedang
kita jalani bersama. Mari orbitkan doa kita, mari orbitkan harapan kita,
hantarkan pinta dan keinginan kita dan percepat sampainya ke langit
dengan lantunan Quran yang menenangkan. Insya Allah, Indonesia akan
dapatkan pemimpin baik, yang didukung orang-orang baik, dan bisa
mengorbitkan hal-hal baik di negeri yang punya masa depan baik ini.
Pilpres
kali ini, semua orang hampir memahaminya, bukan sekadar memilih dua
orang untuk naik di kursi kenegaraan, sama sekali bukan sebatas itu.
Pemilihan ini, seperti yang saudara tahu, adalah ‘pertaruhan’ sengit
antar dua kutub di negeri ini. Dua kutub yang memperjuangkan hal yang
berbeda, punya kepentingan yang berbeda, dan memiliki gaya berpikir yang
beda.
Wajar saja, orang-orang yang tahun-tahun lalu tak mau
berkompromi dengan pemilu, kini bahkan beramai-ramai menentukan pilihan
dan datang ke TPS. Wajar saja, orang-orang yang dulunya ambigu menatap
demokrasi, kini bahkan menyuarakan pilihannya terang di ranah sosial,
lalu mengajak yang lain untuk ikut serta memenangkan pilihannya.
Nah,
doa masihlah senjata terbaik kita bukan? Tentu, berkali-kali Nabi dan
Pewarisnya ingatkan kita akan kaidah penting ini; Doa adalah senjata
orang beriman. Sebab doa, Allah tahan musibah turun dari langit, bahkan
Dia ganti dengan kesuburan dan gemah ripah. Sebab doa, berapa ribu kali
kemenangan besar diraih sepasukan kecil manusia padahal lawannya jutaan.
Sebab doa, bukankah kita kenal kisah 3 orang yang terjerembab dalam gua
yang tertutup batu, lalu masing-masing mereka mendoa dan terbukalah gua
dengan titah-Nya?
Mari kita mulai lantunkan, doa-doa kecil kita
yang saling bertaut dengan bintang-bintang di langit. Mari dalam
hari-hari akhir Ramadhan ini, kita senandungkan shalawat nabi hingga
pintu langit terbuka, hingga doa melesat lebih cepat dan berkumpul di
alam malakut. Semoga, nama pemimpin yang kita yakini bisa arahkan umat
ini menuju kebaikan, bisa sesuai dengan nama yang Allah tulis di langit
sana.
Semoga nama pemimpin yang kita yakini bisa membawa Indonesia
menuju kebangkitannya, selaras dengan goresan pena yang Allah titahkan
di Lauh Mahfuzh. Semoga nama presiden yang kita yakini bisa ambil bagian
penting untuk pembebasan Palestina bisa senada dengan takdir yang akan
Allah buka nanti tanggal 22 Juli lewat perantara KPU. Semoga.. ya..
semoga.
Wallahu A’lam bis Shawaab.
0 Response to "Semoga Nama Pilihan Kita Nyambung dengan Titah-Nya"
Post a Comment