Meski Dilarang Israel, Dokter Norwegia Ini Berjanji Terus Bantu Warga Palestina

Seorang pemuda Palestina berduka memegang mayat adiknya, salah satu dari empat anak laki-laki yang tewas dalam serangan Israel di Gaza.
Seorang pemuda Palestina berduka memegang mayat adiknya, salah satu dari empat anak laki-laki yang tewas dalam serangan Israel di Gaza.
GAZA - Semangatnya untuk membantu penderitaan warga Gaza atas tindakan keji Israel, perlu diacungi jempol. Ia telah berjuang untuk berangkat dari negeranya di Norwegia, meskipun akhirnya ia tidak dapat mewujudkan keinginannya itu karena dilarang masuk wilayah Gaza oleh tentara Zionis. Ia pun merasa heran dengan larangan yang dilakukan Israel terhadap dirinya meskipun ia memiliki semua dokumen yang diperlukan.
 
Dia adalah seorang dokter bernama Mads Gilbert.
 
"Israel tidak ingin saya untuk membantu Palestina," ujarnya seperti dilansir World Bulletin, Jumat (21/11).

Meski demikan, Gilbert menyatakan perjuangannya untuk membantu warga Palestina tidak akan pernah berakhir. "Ketika saya bertanya alasan mengapa saya tidak bisa menyeberangi perbatasan, polisi Israel membalas dengan mengatakan ''alasan keamanan," kata Gilbert dalam sebuah wawancara.

Gilbert mengatakan ia hanya ingin membantu orang di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.  Ia menilai keputusan Israel tidak dapat diterima. Sebelumnya, surat terbuka Gilbert yang ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Januari lalu mendapat perhatian dari dunia internasional.

"Obama, apakah Anda punya hati?" ujar Gilbert dalam surat tersebut.

"Saya mengundang Anda untuk menghabiskan satu malam, hanya satu malam, dengan kami di rumah sakit Al Shifa. Saya yakin 100 persen, itu akan mengubah sejarah," lanjutnya.

Gilbert mengatakan ia masih berharap untuk kembali ke Gaza secepat mungkin. Dia berharap Pemerintah Norwegia bekerja membantu keputusan yang diambil Pemerintah Israel terkait pelarangannya memasuki Kota Gaza. (rol/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates: