Tokoh Khmer Merah Pembantai Muslim Champa Diadili

Headline

Phnom Penh -- Khieu Samphan dan Nuon Chea, dua pentolan Khmer Merah yang tersisa, akan menjalani pengadilan kedua di Phnom Penh.

Samphan, mantan kepala negara, dan Nuon Chea, wakil Pol Pot di pemerintahan, kali pertama diseret ke pengadilan dengan tuduhan melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Kini, keduanya menghadapi tuduhan genosida terhadap Khmer-Viet, Khmer keturunan Vietnam yang disebut Khmer Krom, dan minoritas Muslim Champa.

Proses pengadilan akan dipercepat, karena keduanya mulai uzur dan pikun. Putusan pengadilan pertama diharapkan keluar 7 Agustus, dan keduanya kemungkinan divonis penjara seumur hidup.

Khmer Merah memerintah Kamboja antara 1975 sampai 1979, dan diduga menyebabkan kematian dua juta rakyat Kamboja. Sebagian, terutama mantan tentara rejim Lon Nol, kalangan intelektual, borjuis desa, dan kaum feodal, dibunuh Khmer Merah. Lainnya tewas akibat kelaparan dan konflik antarfaksi di pemerintahan.

Pol Pot, pemimpih Khmer Merah, meninggal tahun 1997 sebelum dijatuhi hukuman. Sejauh ini baru satu pentolan Khmer Merah yang dihukum, yaitu Duch -- mantan kepala penjara.

Ieng Sary , mantan menteri luar negeri, meninggal tahun lalu. Ieng Thirith, istri Sary dan mantan menteri urusan sosial, dinyatakan tidak layak diadili.

Sidang pertama Samphan dan Chea difokuskan pada kejahatan keduanya saat melakukan ruralisasi paksa, yaitu menggebah penduduk kota ke kamp kamp kerja paksa di desa.

Chea kini berusia 88 tahun dan Samphan 83. Mereka bertanggung jawab terhadap pembunuhan ratusan, atau mungkin ribuan, Muslim Champa dan Khmer-Viet.

Tuduhan lainnya adalah soal kawin paksa dan perkosaan.

Satu hal yang tidak banyak diketahui masyarakat internasional, Samphan adalah satu dari tiga pendiri Khmer Merah. Dua lainnya; Hu Youn dan Hu Nim, tewas saat terjadi konflik antarfaksi.

Samphan adalah arsitek Tahun Nol, sebuah gagasan yang dituangkan dalam desertasi doktoral berjudul; Cambodia's Economy and Industrial Development. Bahwa perekonomian Kamboja harus ditata ulang, dimulai dari pertanian. Tidak keliru jika dia terlibat langsung dalam ruralisasi paksa.

Ia adalah pemain Lakhon Khol, sandiwara tradisional Kamboja yang seluruh pemainnya laki-laki. Samphan kerap mendapatkan peran wanita, dan dia piawai memainkannya. Samphan juga diketahui sebagai seorang homoseksual. (inilah/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tokoh Khmer Merah Pembantai Muslim Champa Diadili"

Post a Comment