Peradaban Turki dan Kemandirian Industri dan Teknologi

Peradaban Turki dan Kemandirian Industri dan Teknologi
Turki yang modern. (insert Recep Tayyip Erdogan dan istri)

peradaban, tentulah tidak bisa kita lupakan bagaimana gemilangnya peradaban Islam zaman pertengahan yang telah berhasil menciptakan dunia ‘modern’, bahkan sebelum peradaban Barat dikenal.
 Eropa di masa itu adalah seakan kumpulan kampung-kampung terbelakang dimana penduduknya masih berkubang dalam praktek perdukunan, sihir dan takhayul. 

Sementara daratan dan perkotaan dibawah Khilafah Islamiyah bergemerlap dengan ilmu pengetahuan dan ‘cikal-bakal’ teknologi masa depan. Teknologi ini diantaranya dalam bidang produksi makanan, medis, persenjataan militer, transportasi, dan lain sebagainya.

Begitu gemerlapnya negeri Muslim dibawah Khilafah Islamiyah kala itu, sampai-sampai membuat kebencian dan kedengkian Eropa Kristen zaman itu memuncak.

Terlepas dari sejarah itu, di Turki sendiri, kaum Muslim mulai terlihat sangat tekun dan komitmen melaksanakan pekerjaannya sehari-hari di bidang apapun.

Hal ini tentu tidak terlepas dari kebijakan ekonomi dan pembangunan pemimpin Turki saat ini Recep Tayyip Erdogan dalam pembangunan. Tidaklah heran bahwa disaat negara-negara Uni Eropa mulai dari Yunani, Italia, Spanyol, Inggris, Prancis dan lainnya ‘rontok’ satu demi satu perekonomiannya, Turki masih tetap tegar ditengah momok kehancuran ekonomi Eropa Barat.

Karena itulah, Turki tampaknya tidak lagi bernafsu menjadi anggota barisan Uni Eropa ini melihat kenyataan bahwa negara pimpinan Erdogan ini lebih kokoh dibanding para ‘Goliath-Goliath’ Eropa Barat.

Turki memiliki yang hanya memiliki jumlah penduduk 76 juta jiwa (98%-nya adalah Muslim),  saat ini diiso oleh anak-anak muda dengan rata-rata usia 28 tahun.

Turki memiliki pertumbuhan GDP yang konsisten, 6.4%, yang bahkan tidak dimiliki China, dan menempati posisi ke-15 tertinggi dalam pertumbuhan GDP.

Perekomomian Turki yang baik di kawasan Eropa, diprediksi sejumlah pengamat akan menjadi kekuatan baru bagi Eropa. Turki juga diprediksi akan menggantikan dominasi Prancis-Jerman di Uni Eropa.

Zümrüt Imamoglu dari Pusat Penelitian Ekonomi Betam di Universitas Bahcesehir Istanbul pernah mengatakan, perekonomian Turki pulih dari krisis keuangan global sehak tahun 2009 dengan mencengangkan.

Saat ini, gedung-gedung pencakar langit tampak menjulang di Maslak dan Levent, kawasan metropolitan Istanbul. vc

Belajar dari pengalaman Eropa masa lalu, Eropa pun tidak bangkit sampai mereka mulai merevitalisasi ilmu pengetahuan dan memproduksi sendiri benda-benda peradaban.

Kalau sebelumnya mereka adalah konsumen penggemar berbagai produk sabun mandi, surat kabar, jus buah-buahan, kopi, gelas, keramik, alat musik gitar yang semuanya diproduksi oleh dunia Muslim abad pertengahan, setelah upaya keras untuk menyekolahkan anak-anak Eropa di kota-kota pusat peradaban yang terletak di dunia Muslim, Eropa berhasil melakukan penemuan-penemuan dan inovasi-inovasi berdasarkan produk gemilang peradaban Islam dan bangkit dari keterbelakangannya.

Walhasil, Turki, dibawah Erdogan, setidaknya sudah memulai revitalisasi dan kebangkitan kembali.

ACE, Istanbul, 6 Agustus 2014

Ady Candra Effendy, penulis adalah Sekretaris Umum Indonesian Muslim Society in Qatar dan  mahasiswa pascasarjana di Hamad bin Khalifa University, Qatar
Sumber: Hidayatullah
 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peradaban Turki dan Kemandirian Industri dan Teknologi"

Post a Comment