 |
| Hasil lab yang diunggap pemilik akun singlebreath |
Pemilik akun Singlebreath mengaku dirinya berobat ke RS tersebut, dan divonis menderita kista, radang, dan ada cairan pelvis di rahim. Hingga akhirnya ia diminta untuk melakukan operasi hari itu juga. Plus langsung harus membayar Rp 1 juta buat uang muka dari total pembayaran Rp 5 juta.
Karena takut pasien ini hanya pasrah untuk mengikuti kemauan pihak RS. Saat itu juga Pemilik akun Singlebreath mengaku langsung dibius untuk melakukan operasi. ''Tapi akhirnya ane jadi juga dioperasi, ane dibius total. Ga tau deh ane diapain sama tu dokter, gan. Tapi pasca operasi ga terasa sakit apa-apa," ungkap Pemilik akun Singlebreath.
Cuitan selanjutnya dari pemilik akun tersebut adalah: Abis itu ane pulang, gan. Dan langsung ngecek ttg rumahsakit ini di internet. Nemulah fanpage facebooknya. Ternyata emang bener gan, klinik ini ngejebak pasien, ada beberapa komen jelek dari pasien yg pernah kesana. Akhirnya ane mutusin ga bakal mau kesana lagi, dan lanjutin pengobatan di rs yang dokternya udah jelas. Setelah sampe rumah sakit yg baru dan dicek sama dokternya, sama sekali ga ada kista dan cairan pelvix. Dokternya kaget gan, bekas operasi tadi itu kayak korengan gitu. Dan langsung ditangani oleh dokter tersebut. Itu juga dokternya belum tau koreng itu emang bawaan ane atau emang gara2 operasi. Tapi ane ngerasa sehat2 aja sih gan, ga ada keluhan apa2 masa bisa korengan kayak gitu. Nah sekarang ane lagi lanjutin tuh pengobatan di dokter yang beneran, gan. Doain sembuh total ya gan.
Postingan singlebreath yang menjadi trending topik kaskus, menggegerkan media sosial lainnya itu juga disinyalir memicu ditutupnya klinik MH di Jl Pintu Besar Selatan, Jakarta Barat oleh Dinkes, seperti yang kembali ditulis singlebreath.
“Alhamdulillah, ane dapet berita kalau hari ini 17 september 2014 klinik Metropole Hospital resmi ditutup dinkes,” tulisnya lagi.
Masih dilansir dari kaskus, dalam postingan yang menceritakan kronologis lengkap kejadian yang dialami singlebreath di MH itu menyampaikan kejanggalan menurutnya, seperti dipaksa menjalani operasi secara tiba-tiba, kuitansi yang tanpa stempel dokter, dan masih banyak lagi. (kaskus/ROL/kabarpapua.net)