Washington -- Amerika Serikat (AS)
mempertimbangkan untuk menggelar sistem rudal terbarunya di Korea
Selatan, kendati Tiongkok dan Rusia mengemukakan kekhawatirannya.
Stars and Stripes melaporkan Robert Work -- wakil menteri pertahanan AS -- mengatakan Washington masih mencari lokasi yang cocok untuk penempatan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan.
"Kami terus bekerja sama dengan pemerintah Korsel untuk menemukan lokasi yang cocok," ujar Work saat berbicara dalam sebuah forum yang diprakarsai Dewan Hubungan Luar Negeri.
Rudal adalah aset paling strategis AS, dan penempatannya membutuhkan keputusan tingkat tinggi.
Seorang juru bicara pemerintah Korsel mengatakan sejauh ini Seoul belum menerima permintaan Washington untuk menempatkan sistem rudalnya di Korsel. Seoul justru khawatir penempatan rudal ini akan memicu kemarahan Beijing dan Moskwa.
Pejabat militer Korsel juga enggan menjawab pertanyaan apakah Seoul mendukung gagasan penyebaran rudal itu. Seoul tahu Beijing melihat rudal itu sebagai ancaman.
Laporan lain menyebutkan Seoul berada dalam tekanan Washington, dan tidak bisa menolak keinginan AS agar mempersiapkan lokasi penempatan rudal-rudal itu. Rudal ini merupakan bagian sistem anti-balistik yang mencakup Jepang.
Work mengatakan THAAD bukan rudal anti-balistik strategis, dan meminta agar Tiongkok dan Rusia tidak khawatir. (inilah/kabarpapua.net)
Stars and Stripes melaporkan Robert Work -- wakil menteri pertahanan AS -- mengatakan Washington masih mencari lokasi yang cocok untuk penempatan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan.
"Kami terus bekerja sama dengan pemerintah Korsel untuk menemukan lokasi yang cocok," ujar Work saat berbicara dalam sebuah forum yang diprakarsai Dewan Hubungan Luar Negeri.
Rudal adalah aset paling strategis AS, dan penempatannya membutuhkan keputusan tingkat tinggi.
Seorang juru bicara pemerintah Korsel mengatakan sejauh ini Seoul belum menerima permintaan Washington untuk menempatkan sistem rudalnya di Korsel. Seoul justru khawatir penempatan rudal ini akan memicu kemarahan Beijing dan Moskwa.
Pejabat militer Korsel juga enggan menjawab pertanyaan apakah Seoul mendukung gagasan penyebaran rudal itu. Seoul tahu Beijing melihat rudal itu sebagai ancaman.
Laporan lain menyebutkan Seoul berada dalam tekanan Washington, dan tidak bisa menolak keinginan AS agar mempersiapkan lokasi penempatan rudal-rudal itu. Rudal ini merupakan bagian sistem anti-balistik yang mencakup Jepang.
Work mengatakan THAAD bukan rudal anti-balistik strategis, dan meminta agar Tiongkok dan Rusia tidak khawatir. (inilah/kabarpapua.net)