Colin Batley, Biang Pemuja Setan yang Sebabkan Anak Perempuan Diperkosa 1.800 Kali

Colin Batley
Colin Batley
LONDON – Sebuah kelompok pemuja setan di Inggris telah menjerumuskan anak-anak ke dalam prostitusi dan menjadi korban pemerkosaan. Anak-anak khususnya perempuan dipaksa berhubungan seksual dengan alasan untuk menyenangkan tuhan yang mereka puja. Salah satu korbannya adalah Annabelle Forest yang mengaku sudah diperkosa 1.800 orang akibat ulah Colin Batley.
 
Pemimpin kelompok satanik, Colin Batley, diduga sebagai biang kerok di balik semua kasus itu. Bahkan Batley adalah lelaki yang merenggut keperawanan Forest pada saat Forest masih berusia 11 tahun, usia yang seharusnya dimanfaatkannya untuk bermain dan belajar. Di usia itu, dia pada pagi hingga sore hari aktif di sekolah. Namun pada malam harinya dipaksa berhubungan seks oleh kelompok pemuja setan yang dipimpin Batley ini.

Batley dihukum pengadilan karena terbukti mengabaikan perlindungan publik. The Guardian memberitakan pria ini setidaknya akan dipenjara 11 tahun. Bahkan hakim Pengadilan Swansea, Paul Thomas QC, menyatakan, “Kamu tidak akan pernah dibebaskan.”
Batley yang kini berusia lebih dari 50 tahun  telah mempermalukan Kota Kidwelly di Inggris. “Kamu membentuk komunitas didalam komunitas. Kamu digambarkan sebagai setan. Itulah pernyataan yang tepat untuk menggambarkanmu,” imbuh si hakim.

Batley digambarkan mengabdikan hidupnya sejak berusia 12 tahun untuk memuaskan nafsu birahinya dengan berbagai alasan.

Batley memiliki sejumlah pendamping hidup. Salah satunya adalah Jacqueline Marling, yang kini usianya mendekati 50 tahun. Dia dikenal sebagai tangan kanan alias orang kepercayaan Batley. Dia divonis kurungan penjara pada 2011 lalu selama 12 tahun.

Istri Batley yang dikenal aneh, Elaine Batley, dan Shelly Millar, digambarkan sebagai biang budak seks Batley. Keduanya dipenjara lima tahun.

Batley dikabarkan mendirikan kelompok pemuja setan karena terinspirasi seorang mistis dan pesulap, Aleister Crowley. Pada 1904, dia menerbitkan sebuah buku berjudul the Book of the Law extolling permissive sex.

Dalam dakwaan disebutkan buku itu menjadi rujukan Batley memakai pakaian dedaunan dalam permulaan pesta seks atau orgi.

Batley bersikeras tidak ada unsur pemujaan dalam kegiatannya. Akan tetapi majlis hakim yang menyidangnya menyimpulkan Batley bersalah dalam 35 dakwaan, termasuk 11 kasus pemerkosaan. Belum lagi sejumlah dakwaan lainnya terkait kejahatan terhadap anak-anak. (rol/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates: