Headline Koran Nasional Edisi 30 Desember 2014

Hari ini, semua headline harian cetak nasional masih memilih isu tentang hilangnya pesawat AirAsia dua hari lalu. Kompas menuliskannya dengan judul “Pencarian AirAsia di 13 Area” dan melengkapinya dengan foto berita besar yang menggambarkan suasana di dalam ruang kendali kapal Basarnas. Kompas menulis tentangn usaha pencarian yang akan diperluas. Sebanyak 11 pesawat, 11 helikopter, dan 37 kapal telah dikerahkan untuk pencarian. Sudah termasuk bantuan pesawat dan kapal dari Australia, Malaysia dan Singapura. Negara negara Amerika dan Eropa juga menawarkan bantuan. Sampai saat ini belum ada titik terang penemuan pesawat. Tim pencari juga berkejaran dengan waktu karena menurut perkiraan, cuaca baik hanya akan terjadi satu dua hari ke depan. Memasuki 2 Januari, diperkirakan cuaca akan hujan dan disertai angin kencang. Selain itu gelombang laut akan meningkat dari 1,5 meter hingga 3 meter.

“AirAsia QZ8501 Masih Misterius” tulis Koran Sindo dalam judul headlinenya. Dilengkapi grafis lalu lintas jalur pesawat, harian ini menuliskan tentang masih nihilnya hasil pencarian. Pengerahan armada udara maupun laut yang besar belum bisa memberikan hasil terang. Temuan tumpahan minyak dan serpihan di laut dan darat ternyata dipastikan bukanlah berasal dari pesawat tersebut. Harian ini juga memberitakan presiden yang  datang ke kantor pusat Basarnas dan wapres yang mengunjungi keluarga korban di Bandara Juanda.

Bergeser ke koran lainnya, Indopos menuliskan judul “Penunjuk Jalan Buta Medan” disertai grafis tiga teknik pencarian. Dalam isi beritanya, Indopos menuliskan tentang beberapa fakta yang dianggap sebagai masalah. Seperti tidak adanya radar cuaca di ATC, Pilot yang tidak hadir dalam rapat flight plan, ketidak konsistenan kronologis kejadian dan beban kerja petugas ATC yang dianggap terlalu berat karena harus mengurus 7-15 pesawat. Selain itu pesawat yang bersangkutan tidak memiliki emergency Respon Manual  maupun Security Program and Manual yang diwajibkan oleh EASA (Badan keselamatan penerbangan eropa).  Indopos juga mengutip dari pilot garuda yang mengaku lebih senang terbang di luar negeri karena sangat dibantu oleh petugas ATC dengan informasi yang lebih lengkap. Meski demikian kondisi udara Indonesia masih lebih baik dibandingkan Filipina dan Cina karena disana banyak angin taifun.

Beralih ke Republika yang menuliskan judul “SAR: Pesawat Diduga Di Dasar Laut” dengan foto besar personil TNI AU yang sedang  melakukan pengamatan dari jendela pesawat hercules. Republika mengutip judul dari Kepala Basarnas yang memiliki dugaan awal bahwa pesawat berada di dasar laut. Pencarian pada hari ini akan dilakukan di  sekitaran pertemuan selat karimata dan perairan Laut Jawa sepanjang 180 mil laut. Pencarian akan dilakukan di area seluas 5.400 NM persegi.

“Lokasi Pencarian Air Asia Diperluas” tulis harian Media Indonesia. Dilengkapi dengan foto personil TNI AU yang melakukan pengamatan melalui jendela hercules, MI menuliskan tentang perluasan area pencarian. MI juga menuliskan tentang perintah presiden kepada Kemenhub untuk memeriksa semua prosedur, proses penerbangan dan kondisi pesawat di Tanah Air.

Terakhir dari Rakyat Merdeka yang masih memilih isu yang sama namun sama sekali berbeda. “Sepekan QZ8510 Tak ditemukan, Komisi V Usul Panja, Anggota DPR Numpang Eksis Di Tengah Musibah”. Rakyat Merdeka menganggap usulan pembentukan panja ini sebagai warning aneh dan mempolitisir musibah. Usulan ini disampaikan oleh Yudi Widiana Adia (PKS) untuk memberikan rekomendasi perbaikan pelayanan udara kepada pemerintah. Usulan ini didukung oleh anggota DPR lain Umar Arsal (Demokrat) sebagai langkah bagus untuk mengurai dan mengevaluasi masalah di dunia penerbangan. Ketua komisi V Fary Djemi Francis akan memanggil AirAsia jika ditemukan adanya human error yang menjadi penyebabnya. Kemudian RM mengutip politisi pendukung pemerintah dari PDIP Hendrawan Supratikno yang menganggap usulan tersebut sebagai lebay dan memalukan. Politisi PDIP lainnya juga menyatakan ketidaksetujuan dan menganggap usulan tersebut tidak sensitif. RM menambah narasumber lainnya yang tidak setuju dengan usul ini yaitu politisi Hanura dan pengamat politik Budyatna.

Demikian rangkuman headline enam berita hari ini. Semoga  pesawat tersebut segera ditemukan dan menjadi pemicu bagi pemerintah untuk semakin memperbaiki persoalan transportasi di negeri ini yang  masih  amburadul.

http://ieunaon.blogspot.com/2014/12/headline-harian-nasional-30-desember.html?m=1

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Headline Koran Nasional Edisi 30 Desember 2014"

Post a Comment