Parvez Henry Gill dan salib raksasa di Pakistan |
Seorang pengusaha Pakistan Kristen nekat
membangun salib setinggi 140 kaki di negara mayoritas Muslim itu. Ia
mengaku mendapatkan perintah dari Tuhan untuk membangun salib raksasa di
Pakistan sebagai simbol perlawanan terhadap “kekerasan.”
Parvez Henry Gill, pengusaha itu,
mengaku mendapatkan perintah dari Tuhan melalui mimpi bahwa ia harus
menjalankan sebuah misi penting mendirikan sebuah salib raksasa dengan
tinggi 140 kaki atau 53 meter.
Gill akhirnya benar-benar membangun
Salib beton itu. Dua tahun sudah proses pembangunan beton salib itu
berlangsung namun hingga kini belum selesai 100 persen. Salib raksasa
itu berlokasi di bilangan Karachi’s Gora Qabristan, salah satu kuburan
Kristen tertua.
Salib tersebut masih dalam pengerjaan untuk diselesaikan. Pada awalnya,
bentuk kontruksinya dirahasiakan, hingga kini mulai terlihat secara
kasat mata.
Ketika diwawancarai oleh CBS News, Gill
mengatakan bahwa salib raksasa tersebut merupakan simbol bahwa “Tuhan
ada di mana-mana” dan “tidak ada alasan untuk takut.”
Kendati sejumlah orang salut dengan
keberanian Gill mendirikan salib raksasa di tengah mayoritas muslim,
banyak pula masyarakat baik muslim maupun kristen yang menyayangkan
proyek Gill itu. Menurut mereka, salib raksasa itu justru menjadi alat
provokasi yang semakin memperuncing perbedaan. Padahal Gill sendiri
mengeluhkan kaumnya ‘tertindas’ di negara mayoritas muslim.
Sontak saja, ulah Gill itu mendapat respon dari anggota kelompok Muslim yang menjadi mayoritas penduduk Karachi. Mereka memperingatkan bahwa salib dapat memicu lebih banyak kekerasan oleh militan Islam.
Apalagi, pasukan Taliban dan kelompok afiliasinya secara teratur menargetkan untuk menyerang penganut agama minoritas di Pakistan. Awal bulan ini, orang-orang bersenjata membantai sedikitnya 43 orang dari minoritas masyarakat Ismaili Muslim dalam bus di Karachi.
Protes meletus pada Maret, setelah dua bom yang ditanam di dekat gereja di pusat kota Lahore menewaskan sedikitnya 14 orang dan puluhan lainnya terluka. Gereja-gereja Kristen juga telah diserang sebelumnya.
"Salib itu sendiri bukan sekadar simbol," ujar Saeed Khan, seorang penjaga toko Karachi yang berdiri dengan masyarakat lainnya melihat penyelesaian pembangunan kayu salib itu. "Ini merupakan provokasi yang akan menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah. Bukan kah kita sudah punya cukup banyak masalah?"(bersamadakwah/rol/kabarpapua.net)
0 Response to "Diperintah Tuhan, Pengusaha Ini Bangun Salib Raksasa di Negara Mayoritas Islam"
Post a Comment