Tangkap Kapal Pencuri Ikan dari Cina, Menteri Susi Tak Lagi Garang

Sikap gagah Jokowi untuk mengamankan kekayaan laut dengan menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri kini diuji. Pasalnya, Jokowi yang sebelumnya terkesan begitu gagah menyikapi pencurian ikan di laut Indonesia tiba-tiba melembek ketika berhadapan dengan Tiongkok.

Perintah Jokowi untuk menenggelamkan kapal pencuri ini direspon oleh Menteri Susi Pudjiastuti dengan menenggelaman 3 perahu dari baru-baru ini. Namun ketika 22 kapal Tiongkok yang mencuri di laut Arafuru, Menteri Susi malah ingin "bicara dari hati ke hati".

Pada 7 Desember 2014 lalu, ada laporan penangkapan terhadap 22 kapal berbendera Tiongkok.
 
Seperti dikutip CNNIndonesia, Menteri Susi mengatakan, "Pada 7 Desember sore WIT kita menangkap 22 kapal berbendera Tiongkok yang melakukan illegal fishing di Laut Arafura," kata Susi dalam keterangannya kepada wartawan di Gedung Minabahari I.
Susi pun menjelaskan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk melakukan mediasi dengan pihak Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia guna membahas penindakan lebih lanjut. "Kemarin saya berkoordinasi dengan ibu Menlu (Retno Marsudi) untuk melakukan pendekatan persuasif kepada pihak Tiongkok. Kita akan bahas dari hati ke hati terkait komitmen bersama terkait praktik illegal fishing yang tidak ramah lingkungan," ujarnya.

Padahal beberapa hari sebelumnya, ibu Susi mengaku geram ingin menghancurkan kapal-kapal asing illegal yang beroperasi di perairan Indonesia. Menurut Susi, jika diperlukan, dia akan meminjamkan pesawat milik Susi Air untuk mengebom kapal-kapal yang ketahuan mencuri ikan tersebut. Menteri Susi mengatakan,"Kalau kamu tidak ta'at ya dibom saja, itu yang saya lakukan. Mungkin suruh saja anak-anak nelayan ngebom. Kalau perlu saya berikan pesawat Susi Air dari atas," ucap Susi di Grand Hyatt di Jakarta, Jumat (7/11).

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :