Bekukan Penerbangan Air Asia, Pemerintah Dinilai Keliru

Ekor pesawat AirAsia QZ8501
Akhirnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun bersuara terkait dengan sikap Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menanggapi kasus Air Asia. Ketua Komisi V Bidang Perhubungan, Fary Djemy Francis menganggap menteri telah melakukan tindakan keliru dengan membekukan izin terbang Air Asia rute Surabaya ke Singapura.

Menurutnya, masalah yang sedang dihadapi di dunia penerbangan Indonesia ini bukan masalah rute penerbangan, atau hanya masalah satu maskapai saja.

"Masalahnya bukan izin penerbangan. Dunia penerbangan kita sedang sakit. Kita tidak ingin Pak Jonan hanya fokus pada perbaikan sesaat, harus betul-betul cari akar persoalannya," kata Fary, Kamis 8 Januari 2014.

Selain itu, katanya, pemerintah seharusnya melihat secara keseluruhan apa yang sebenarnya terjadi di dunia penerbangan Indonesia. Jangan sampai, lanjut Fary, pemerintah salah langkah dalam melakukan perbaikan.

"Jangan sampai sakitnya di kepala, tetapi persoalannya ada di perut. Tetapi diobati di kepala. Itu namanya manajemen antalgil," jelasnya.

Sehingga, yang perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi secara keseluruhan. Dimulai dari rekomendasi KNKT.

"Mana yang sudah dilakukan dan mana yang belum. Jika ada yang belum, kenapa belum dilakukan," tuturnya.

Apalagi, kata dia, pemerintah telah melarang adanya penerbangan murah (low cost carrier/LCC). Menurut dia, larangan itu tidak tepat, sebab, selama ini tidak pernah ada rekomendasi dari KNKT yang menyinggung soal tiket murah.

"Masalahnya bukan di LCC, seharusnya pemerintah awasi ketat sebelum terbang. Tidak pernah KNKT merekomendasikan soal LCC," ungkapnya.

Oleh karena itu, dia menyarankan, seharusnya pemerintah melakukan investigasi mendalam, bukan hanya soal rute tetapi ATC, BMKG dan lainnya.

Meski demikian, lanjutnya, saat ini terlalu dini membicarakan soal evaluasi. Seharusnya, saat ini pikiran dan tenaga difokuskan pada evakuasi jenazah dan badan pesawat.

"Kita fokus dulu pada evakuasi, baru nanti kita masuk dalam wilayah penyebab kecelakaan," tegasnya. (viva)

Subscribe to receive free email updates: