Detik-detik Jelang Eksekusi Mati, Ambulans dan Rohaniawan Telah Siap di Nusakambangan



Jelang eksekusi mati napi narkoba
Tiga ambulans tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Minggu 17 Januari 2015. Enam napi narkoba akan dieksekusi mati pada 18/1, lima di antaranya ditembak di LP Nusakambangan. (VIVA.co.id/Dwi Royanto)


Jelang pelaksanaan eksekusi mati bagi enam terpidana kasus narkoba, aktivitas di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah mulai meningkat. Sekitar pukul 14.00 Sabtu (17/1/2015) seorang ustadz terlihat memasuki dermaga. Ia didatangkan khusus untuk memberikan ceramah agama kepada terpidana mati beragama Islam di ruang isolasi LP Nusakambangan. Di mana lima dari enam terpidana mati akan dieksekusi di Nusakambangan pada pukul 00.00 dini hari nanti.
Tak lama setelah satu rohaniawan datang, pada sekira pukul 15.00, tiga mobil ambulans dari Kabupaten Cilacap datang memasuki dermaga. Kedatangan ambulans tersebut semakin membuat suasana pintu masuk LP Nusakambangan semakin horor dan tegang.

Misteri Kain Putih dan Cambuk di Eksekusi Mati Cilacap
Rohaniawan tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Minggu 17 Januari 2015. Enam napi narkoba akan dieksekusi mati pada 18/1, lima di antaranya ditembak di LP Nusakambangan. (VIVA.co.id/Dwi Royanto)

Tak hanya itu, aktivitas di Dermaga Wijayapura semakin meningkat pada pukul 16.30. Seorang rohaniawan yang membawa bungkusan plastik berupa baju putih datang memasuki dermaga. Rohaniawan itu diketahui bernama Hasan Makarim yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cilacap.

Hasan adalah salah satu pendamping dua terpidana mati yang beragama Islam, Rani Andriani alias Melisa Aprilia dan Namaona Denis, menjelang eksekusi mati.


Sebelumnya, Hasan memang mengaku sudah menyiapkan dua pakaian putih yang nantinya akan digunakan oleh kedua napi muslim saat eksekusi mati berlangsung.

Kendati demikian, saat masuk di Dermaga Wijayapura, Hasan menolak memberikan komentar saat sejumlah awak media menyodorkan pertanyaan kepada ulama terkemuka di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah itu.

Seperti diketahui, detik-detik jelang pelaksanaan eksekusi hanya terhitung jam. Lima narapidana yang akan dieksekusi di LP Nusakambangan adalah Namaona Denis (48) warga Negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) warga Negara Brazil, Daniel Enemua (38) warga Negara Nigeria, Ang Kim Soei (62) tidak jelas kewarganegaraannya, dan Rani Andriani atau Melisa Aprilia, warga Negara Indonesia.

Sedangkan satu narapidana wanita bernama Tran Thi Bich Hanh (37), warga Vietnam akan dieksekusi di Boyolali, Jawa Tengah. (viva/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Detik-detik Jelang Eksekusi Mati, Ambulans dan Rohaniawan Telah Siap di Nusakambangan"

Post a Comment