Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, sesuai klasifikasinya BIJB harus bisa didarati pesawat jenis Boeing 777 atau pesawat A380. Pembangunan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah Jawa Barat dengan bantuan pemerintah pusat.
Sementara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata dia, saat ini fokus pada pembangunan terminal BIJB. Anggaran yang masuk dalam penyertaan modal sebesar Rp 300 miliar. BIJB, harus bisa mencari partner untuk segera membangun ini.
''Kami sudah membuat projek managemen service (PMS). Nanti, semua produk perencanaan akan diserahkan ke BUMD untuk mengelola itu,'' katanya.
Setelah membuat PMS, kata dia, Dishub Jabar akan membuat projek management consultan.Jadi, ada penghubung antara BIJB dengan Dishub Jabar. ''Sehingga semua orang bisa mengawal. Karena kan waktunya tidak lama 2 tahun. Ini harus sesegera mungkin," katanya.
Hal lainnya yang harus diperhatikan, kata dia, yaitu akses jalan menuju bandara. Misalnya, jalan Tol Cikampek Palimanan yang direncanakan operasi pada 2015. Termasuk, jalan Tol Cisumdawu, yang harus selesai 2017 .''Ada aksessibilitas dari Cisumdawu dan Cikapali menuju bandara sepanjang 3,7 Km. Itu tol khusus menuju bandara,'' katanya.
Selain itu, kata dia, akan dilebarkan juga jalan eksisting. Yakni, jalan saat tol keluar sepanjang 3,7 . Pelebarannya, 14 Km yang menuju arah bandara. ''Itu (proyek pengembangan pelebaran jalan tol-red) oleh Binamarga.Itu harus diintergrasikan, konektivitinya harus jelas,"katanya. (rol/kabarpapua.net)
0 Response to "Jawa Barat Terus Koordinasikan Pembangunan Bandara Internasional Kertajati"
Post a Comment