Alwi Shihab Protes Media Mesir Yang Pelintir Hasil Wawancaranya, Sebut IM Teroris

Cendekiawan Islam Alwi Shihab (kedua kanan).
Cendekiawan Islam Alwi Shihab (kedua kanan).
Sebuah media di Mesir, al-masryalyoum belum lama ini menurunkan hasil wawancara dengan Utusan Presiden RI untuk Timur Tengah, Alwi Abdurrahman Shihab. Kedatangan Alwi ke sana untuk mengundang Presiden Abdul Fattah as-Sisi guna menghadiri Konferensi Asia Afrika pada 19-24 April mendatang.

Dalam salah satu kutipan wawancara tersebut, mantan menteri luar negeri itu menyebut organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai teroris. Hanya saja, cendekiawan Muslim tersebut langsung mengklarifikasi berita itu. Alwi mengaku pernyataannya dipelintir media bersangkutan.

"Saya terkejut baca wawancara saya di harian Cairo baru-baru ini bahwa IM organisasi teroris. Kata-kata itu bukan dari saya tapi pewawancara yang dia simpulkan," katanya melalui akun Twitter, @ShihabAlwi.

Karena tidak pernah menyebut IM sebagai organisasi teroris, ia pun mengirimkan surat protes ke media itu. Alwi malah mengenang pengalamannya selama tinggal di Mesir bahwa IM adalah organisasi yang peduli terhadap kegiatan sosial.

"Saya sadah layangkan protes ke Cairo untuk segera diralat. Justru sewaktu saya di Cairo (30 th lalu), IM yang saya kenal organisasi yang kedepankan kemanusian. Jika mereka berubah arah, rakyat Mesir lebih tau," ujar mantan menko kesra itu.


Sebelumnya, media Mesir, al-masryalyoum, mempublikasi hasil wawancaranya dengan Alwi Abdurrahman Shihab. Berikut ini petikan perbincangan wartawan al-masryalyoum, Fadi Fransis yang dialihbahasakan oleh Nashih Nashrullah dari Republika Online (ROL):

Komentar Alwi Shihab yang menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai teroris. 
1. Apa motif kunjungan Anda ke Mesir dan apa saja topik perbincangan Anda dengan Presiden el-Sisi?

Saya datang ke Mesir untuk mengundang Presiden el-Sisi hadir dalam Peringatan ke-60 berdirinya Konferensi Asia Afrika yang akan berlangsung di Bandung April ini. Saya juga membawa pesan dari Presiden Joko Widodo tentang keinginan negara kami mengembangkan hubungan bilateral kedua negara. Pesan ini disambut baik oleh el-Sisi. Tetapi, el-Sisi meminta maaf tak bisa hadir dan berjanji mengutus delegasi tingkat tinggi. El-Sisi sendiri akan bertandang ke Indonesia akhir tahun ini. Perbincangan kami membahas berbagai persoalan, yang paling pokok adalah bagaimana menghadapi terorisme, apalagi Mesir dan Indonesia memiliki kesamaan arah pemikiran.

2. Apakah kedua negara ingin bernostalgia dengan kejayaan hubungan kedua negara di masa lalu?

Saya rasa begitu. Ada keinginan besar dari kedua pihak untuk menghidupkan hubungan masa lalu yang mencapai puncaknya pada masa dua pemimpin besar, Gamal Abd el-Naser dan Soeharto. Presiden Jokowi ingin bekerjasama dengan el-Sisi utuk saling bertukar pengalaman dan menghidupkan ruh yang tulus dan kuat itu. Karena itu, kita ingin menguatkan hubungan di berbagai levelnya.

3. Apakah kalian juga berencana mewujudkan koalisi internasional bersama Mesir untuk menghadapi terorisme seperti masa lalu?

Tentu kita menyambuat baik rencana terseut, terutama di Mesir ada institusi keagamaan terpenting di dunia, yaitu Al-Azhar yang dianggap sebagai gerbang utama dunia melawan terorisme, melalui pemikiran moderat. Apalagi organisasi teroris radikal telah mencederai prinsip-prinsip Islam yang luhur.

4. Menurut Anda, apa sebab utama maraknya terorisme dan munculnya ISIS?

Semua orang saya rasa mengetahuinya, sebagian kekuatan Barat berambisi meruntuhkan umat Islam karena mereka menyadari betul kekuatan Islam dan takut bersaing secara sehat. Saya tidak ingin secara tegas menuding Barat sebab terorisme, pendapat saya sekadar kesimpulan alami dari realita yang ada. Namun, kritik pertama tentu tertuju pada umat Islam itu sendiri. Mereka membiarkan kelompok radikal menyebar di negara mereka mengatasnamakan agama, mereka tidak berupaya memberikan pencerahan dan penyadaran untuk warga mereka sendiri. Kami di Indonesia juga menghadapi kelompok ekstrem, tetapi kita akan tegas menghadapi mereka.

5. Apakah Anda mendukung aksi militer menempus ISIS?

Organisasi-organisasi teroris beroperasi memakai kekerasan dibekali dengan persenjataan yang beragam, karena itu, aksi militer perlu ditempuh menghadapi siapapun yang mengancam stabilitas nasional. Namun, di sisi lain, solusi ini bukan satu-satunya cara, harus menyadarkan warga dengan pemikiran yang moderat. Ini akan memicu munculnya generasi yang sadar dan mencerminkan Islam yang luhur. Oleh karenanya, saya tegaskan sekali lagi pentingnya peran Al-Azhar.

6. Menurut Anda, bagaimana dengan Revolusi 30 Juni 2013 (revolusi ini berujung pada lengsernya Mursi)?

Revolusi 30 Juni menggagalkan upaya pemecahbelahan Mesir. Tuhan membimbing el-Sisi menjaga persatuan Mesir dari bahaya perpecahan. Saya yakin rakyat Mesir saat ini merasakan ketenangan penuh di bawah kepemimpinan el-Sisi yang mengupayakan kebangkitan hakiki untuk negaranya.

7. Lantas bagaimana Anda melihat Mesir di bawah pemerintah Ikhwanul Muslimin?

Ada banyak kesalahan besar yang dilakukan oleh rezim IM. Mereka menginginkan perubahan mendasar dalam tatanan masyarakat Mesir, sedangkan manfaatnya cuma kembali ke golongan mereka sendiri, IM juga ingin mengubah identitas Mesir, tetapi rakyat Mesir mencatat sejarah mereka sendiri dengan aksi turun ke jalan pada 30 Juni. Aksi ini dianggap sebagai revolusi rakyat terbesar dalam sejarah yang hendak menjaga persatuan negara, el-Sisi tanggap menerima keinginan rakyat itu.

8. Apa sikap Indonesia terhadap IM?

Ada sebagian kecil kalangan di Indonesia yang menilai IM bukan kelompok teroris, tetapi mereka berubah pikiran dan mulai berpendapat IM telah melenceng dari prinsip-prinsip pergerakan awal mereka. Kekacauan dan aksi teror yang mereka tunjukkan menunjukkan kesalahan mereka dari prinsip-prinsip Islam yang luhur. Dan rakyat Mesir telah memperlihatkan kepada dunia, IM teroris. Buktinya, mereka bergandeng tangan dalam Revolusi 30 Juni untuk menyelamatkan Mesir.

9. Apa tujuan kunjungan Anda ke Grand Syekh al-Azhar?

Al-Azhar adalah mercusuar Islam yang moderat di dunia. Perannya berada di urutan pertama memerangi terorisme dan mencerdaskan umat Islam, karena itu, harus menyebarkan pemikiran Al-Azhar yang moderat tersebut bekerjama dengan berbagai lembaga keagamaan di tiap negara dunia.

10. Sebagai alumni Al-Azhar, apa respons Anda saat IM hendak mereformasi Al-Azhar?

Al-Azhar akan senantias menjadi simbol Islam moderat, benteng pembelaan Islam. Jika ada sebagian yang kekanak-kanakan, mereka tak akan bisa menyentuh Al-Azhar, bahkan justru tergelincir. Kita memandang Al-Azhar adalah poros utama untuk menghadapi ragam tantangan ini, tanpa Mesir dan Al-Azhar, umat Islam tak akan mampu berbuat apapun. Ucapan Syekh Al-Azhar sangat berpengaruh, IM tak akan mampu memengaruhi dan mengubah Al-Azhar berikut pemikirannya yang moderat.

11. Berapa jumlah Mahasiswa Indonesia di Mesir?

Kira-kira ada ribuan. Jumlah tersebut tak terpengaruh dengan situasi Mesir. Ini menandakan pentingnya kedudukan Al-Azhar bagi kami. Saya katakana ke el-Sisi di sela-sela pertemuan saya dengannya, kita akan tambah jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir, apalagi Indonesia membutuhkan pemikiran moderat Al-Azhar yang mencerahkan.

12. Apa kesan Anda seputar Konferensi Ekonomi di Sharm el-Syekh Maret lalu?

Saya mendapati dalam konferensi ini, keinginan dunia internasional agar Mesir tetap menjadi kekuatan yang besar di Timteng, stabilitas Mesir berarti juga keamanan di kawasan seluruhnya, Mesir akan senantiasa menjadi penentu timbangan, karenanya kita mendukung kepemimpinan el-Sisi dan keikhlasannya bekerja. Ia ingin melihat Mesir dengan potret yang cantik, bukan hanya cukup dengan gelar ‘ibu dunia’ (umm ad-dunya) , tetapi lebih besar dari itu.

13. Apa saran Anda agar Mesir keluar dari impitan ekonomi? 

Menciptakan keamanan dan suasana kondusif adalah permulaan perubahan, apalagi ini akan membantu menarik investor dan akan menambah angka ekonomi itu sendiri. Kami sendiri merasakan kemakmuran di bawah rezim Soeharto yang mewujudkan kebangkitan ekonomi di negara kami. Saya usulkan ke el-Sisi dalam pertemuan tersebut, pertukaran kunjungan untuk membahas investasi Indonesia-Mesir, dan soal ini akan kita bahas lagi secara jelas di Bandung nanti.   

14. Apa sektor investasi Indonesia-Mesir yang akan diusulkan?

Yang potensial adalah investasi di sektor pertanian. Indonesia memerlukan fosfat yang banyak didapati di Mesir. Kerjasama di bidang parawisata dengan semakin meningkatnya angka wisatawan Indonesia ke Mesir.

15. Investasi dua negara akhir 2012 mencapai 2 miliar pound Mesir. Ini pertanda kuatnya hubungan kedua negara? 

Angka ini tidak setara dengan kuatnya hubungan kedua negara. Seiring dengan kunjungan el-Sisi ke Indonesia tahun ini, angka tersebut akan berlipatganda lewat investasi aktif kedua negara.

16. Mengapa keikutsertaan Indonesia dalam Konferensi Ekonomi tidak mengarah langsung ke kerjasama bilateral? 

Presiden Jokowi baru menjabat empat bulan, karena itu, ia sibuk mengurus urusan internal sementara ini, tetapi dalam waktu dekat kita akan saksikan bersama pertukaran kunjungan dan hasilnya akan menunjukkan hubungan kuat kedua negara

17. Apa isu terpenting dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung?

Tantangan sangat besar sekali dan isu Palestina masih mendapat porsi paling besar dalam konferensi untuk memperjuangkat hak-hak rakyat Palestina yang tertindas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Alwi Shihab Protes Media Mesir Yang Pelintir Hasil Wawancaranya, Sebut IM Teroris"

Post a Comment