Baca Al-Qur'an Langgam Jawa, MUI: Jangan Buat Hal yang Konyol

Membaca Alquran (ilustrasi)
Membaca Alquran (ilustrasi)
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal ganjil terhadap nilai-nilai agama Islam.

Apalagi, keganjilan itu membuat onar dan melahirkan keresahan bagi masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Tengku terkait adanya pembacaan Al-Qur'an dalam peringatan Isra' Mi'raj di Pemerintahan Jokowi dengan menggunakan langgam Jawa.

Tengku menyarankan agar masyarakat mengikuti aturan yang telah ada ketika membaca A-Qur'an. "Tidak usah nekat mencari-cari hal yang membuat resah masyarakat saja," ungkapnya, Ahad (17/5). Sebaiknya, masyarakat mengasah kemampuan dan pengetahuan huruf dan tajwid Al-Qur'an hingga baik.

Terkait dengan keganjilan, Ia menerangkan nabi pernah berfirman terhadap hal tersebut. "Barang siapa yang ganjil, maka nanti masuk neraka. Karena neraka khusus untuk orang-orang yang ganjil," tambahnya.

Sepengetahuan Tengku, fenomena pembacaan Al-Qur'an dengan langgam Jawa ini baru terjadi. Dan menurutnya hal itu konyol.

"Karena presiden pertama Indonesia saja, Ir. Soekarno tidak pernah melakuakan hal itu. Dia justru bersusah-payah mendatangkan Syekh Usman Fattah dari Medan ke Istana Negara untuk membaca Al-Qur'an pada acara-acara Islam," tutur Tengku. (rol/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Baca Al-Qur'an Langgam Jawa, MUI: Jangan Buat Hal yang Konyol"

Post a Comment