Pakar keamanan cyber dan komunikasi Pratama Persadha |
Pakar keamanan cyber dan komunikasi Pratama Persadha menyambut baik usaha sidak ini. Namun pria yang sempat bertugas mengamankan IT Kepresidenan dan KPU ini melihat bahwa Kemenkumham tidak cukup hanya mempertegas larangan pemakaian ponsel oleh para terpidana.
“Kemenkumham lewat Lembaga Pemasyarakatan perlu menyiapkan pendekatan teknologi untuk menghambat komunikasi para gembong narkoba. Salah satu caranya adalah penggunaan teknologi pengacak sinyal komunikasi atau jammer dan signal detector,” jelasnya.
Pratama yang juga Ketua lembaga riset CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) menjelaskan bahwa memang pemakaian teknologi jammer sudah ada, namun dengan power yang besar akan sangat menggangu komunikasi masyarakat di sekitar Lapas. Seharusnya kekuatan jammer bisa disesuaikan dengan besar dan luasnya sel tahanan, dikontrol langsung dari command center.
Penggunaan teknologi jammer yang presisi ini diyakini akan lebih efektif, karena langsung melumpuhkan alat komunikasi. Namun, perlu disadari bahwa penggunaan teknologi ini akan sangat berguna bila dijalankan oleh SDM yang benar-benar bisa dipercaya.
“Command Center inilah yang digunakan sebagai sarana untuk mengontrol penggunaan jammer dan signal detector di setiap Lapas. Dengan pengawasan yang terpusat diharapkan, usaha pencegahan peredaran narkoba bisa lebih efektif, karena menyasar langsung pada otak pelakunya,” jelas Pratama. (rol/kabarpapua.net)
0 Response to "Komunikasi di Lapas Bisa Dilumpuhkan dengan Alat Ini"
Post a Comment