Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memberikan berkas grasi kepada lima tahanan politik yang terlibat gerakan Operasi Papua Merdeka di Lapas Abepura, Jayapura, Papua, Sabtu (9/5/2015). ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.) |
"Petunjuk beliau karena supaya saya ambil alih itu, mungkin yang
sakit itu saya mau bawa ke Jakarta untuk berobat di sini," kata Sutiyoso
kepada wartawan seusai bertemu Kepala Negara.
Menurut dia, seluruh pengobatan akan ditanggung negara. Tak hanya
itu, kelanjutan kehidupannya juga akan dicarikan solusi pemerintah.
Pemerintah sedang mengusahakan menyediakan pekerjaan untuk mereka.
Soalnya selama ini mereka menyandarkan hidup dari keluarga.
Sutiyoso mengaku belum memastikan jenis pekerjaan untuk mantan
tapol itu tetapi ada peluang diberikan pekerja di pemerintah kabupaten
di Papua. "Kalau kita titipkan satu kabupaten satu saja masa enggak
bisa," katanya, berasumsi.
Sementara, sepuluh tahanan politik lain yang sampai sekarang belum
dibebaskan, kata Sutiyoso, mereka harus mengaku bersalah dan menyatakan
akan setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kalau mereka
bersedia berkomitmen seperti itu, Presiden akan mempertimbangkan
memberikan grasi atau pengampunan.
Sutiyoso meyakini mereka akan mengajukan diri untuk mendapatkan
grasi jika melihat lima temannya yang sudah dibebaskan terawat dengan
baik. Namun kini mereka masih menolak mengakui kesalahannya. (Viva)
0 Response to "Eks Tapol Papua yang Sakit akan Dirawat di Jakarta dan Dijanjikan Pekerjaan Layak"
Post a Comment