Mantan Wakapolri Oegroseno Sudah Pernah Ingatkan soal Kedangkalan Pikir Budi Waseso

 
Ocehan Kabareskrim Komjen Budi Waseso terhadap Buya Syafii Maarif sangat berlebihan dan menyiramkan nada menyerang yang menjurus penghinaan terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut. Dalam konteks itu, Buwas gagal memahami dan meresapi semangat reformasi di tubuh Polri, yakni terbuka terhadap kritik.

Begitu kata aktivis muda Muhammadiyah Razikin Juraid (Rabu, 15/7).

"Hal tersebut menggambarkan kedangkalan berpikir Buwas. Perlu diingat bahwa mantan Wakapolri Oegroseno pernah mengingatkan Indonesia soal Buwas. Ia pernah bilang 'Buwas tidak pernah menjabat sebagai Kapolda tipe A. Seharusnya, Kabareskrim dipimpin orang yang pernah jadi Kapolda tipe A'. Artinya, Buwas Belum cukup cakap, terampil, dan berpengetahuan untuk ditempatkan sebagai Kabareskrim," ujar‎nya.

Menurut Razikin, setidaknya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kegaduhan yang lebih besar.‎ Pertama, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti harus memastikan reformasi di institusi Polri berjalan sesuai amanat reformasi dan Polri tidak anti kritik.

"Kedua, mencopot Buwas dari jabatan Kabareskrim. Dalam konteks ini Budi Waseso perlu disekolahkan lagi," sambung mantan Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tersebut.

Sementara langkah ketiga adalah Polri harus menjalin kerjasama baik dengan semua institusi penegak hukum yang lain, agar kepercayaan rakyat dapat dipulihkan kembali. Dan terakhir merupakan catatan bahwa cara-cara mengkriminalkan seseorang atas dasar dendam sudah bukan zamannya lagi.

"Sebagai anak bangsa,  saya memberikan dukungan penuh kepada Polri untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu dengan pikiran yang rasional dan kepatutan sekaligus saya merindukan punya Polri yang dicintai rakyat," tandasnya. (RMOL)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mantan Wakapolri Oegroseno Sudah Pernah Ingatkan soal Kedangkalan Pikir Budi Waseso"

Post a Comment