
Pimpinan dan
tokoh agama di Provinsi Papua menyesalkan terjadinya aksi kericuhan yang
dilakukan sekelompok orang dengan aparat yang berujung pada pembakaran
pemukiman warga dan merembet pada terbakarnya masjid di Karubaga, Kabupaten
Tolikara, Jumat (17/7) kemarin.
Para
pemimpin dari GKI Tanah Papua, GPdI Papua, Keuskupan Jayapura, MUI Papua, LDII
Papua dan berbagai tokoh agama lainnya ini juga mendesak agar pihak berwenang
segera menyelesaikan masalah tersebut dengan tuntas dan menjalankan proses
hukum atas para pelaku.
Hal itu
diungkapkan dalam penyataan sikap seusai mengadakan pertemuan terbatas di
Kantor Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua di Entrop, Jayapura, Sabtu (18/7) siang.
Para tokoh
agama di Papua tersebut menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang tidak
semestinya terjadi, apalagi bertepatan dengan perayaan Idul Fitri. Dalam
kejadian tersebut sedikitnya 54 kios dan sebuah masjid terbakar.
“Atas nama
tokoh agama di Papua, kami bersama seluruh umat beragama di Papua menyampaikan
permohonan maaf atas terjadinya pembakaran mushala dan penyerangan umat Muslim
saat melaksanakan shalat Idul Fitri di Lapangan Koramil Tolikara kemarin.
Akibat kejadian ini pula, seorang warga akhirnya meninggal dunia,” ungkap Pendeta
Herman Saud mewakili Persekutuan Gereja-gereja Papua.
Kepada
seluruh masyarakat di Indonesia dan khususnya di Tanah Papua, dia mengimbau
agar tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa, serta tidak
terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan tentang kejadian di Karubaga,
Tolikara, kemarin.
Mereka juga
menyesalkan beredarnya surat dari Badan Pekerja Gereja Injili di Indonesia
(GIDI), Wilayah Toli, yang diduga sebagai pemicu kejadian kemarin. Mereka
mengingatkan bahwa di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak ada
salah satu golongan agama yang dapat mengklaim wilayahnya dan melarang umat
beragama lain untuk beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya.
Secara
khusus untuk aparat keamanan di Kabupaten Tolikara, mereka meminta agar segera
meredakan suasana dengan tindakan yang tegas, tetapi tetap tanpa kekerasan.
“Yang utama agar situasi di Karubaga kembali
pulih dan aparat bisa mengidentifikasi penyebab masalah agar kerusuhan serupa
tidak terulang,” tegas Herman. (Kompas)
0 Response to "Satukan Langkah, Pemuka Agama Berkumpul di Kanwil Kementerian Agama Papua"
Post a Comment