Menurut Iwan, segala harapan yang digembar-gemborkan bila Jokowi memimpin negara pada musim kampanye pilpres lalu tidak terbukti. Salah satunya terkait nasib rupiah. Dolar dijanjikan akan turun ke Rp 10.000 bila Jokowi terpilih menjadi presiden, tapi nyatanya kini malah ambruk dan bertahan di kisaran Rp 13.000-an.
Diungkapkan Iwan, Joko menambah utang negara lebih dari US$ 32 miliar, tapi utang itu tidak memberikan manfaat dan efek terhadap ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Joko juga ternyata presiden yang antidemokrasi. Baru-baru ini, tambahnya, Joko mengusulkan kembali dimasukkannya pasal penghinaan presiden dalam KUHP. Padahal, pasal ini telah dicabut oleh Mahkamah Konstitusi pada 2006 lalu.
Korupsi dan suap juga merajalela di masa pemerintahan Joko. “Tak ada pilihan lain bagi kita, Jokowi harus segera dilengserkan. Kemarin Jokowi dianggap sumber harapan, sekarang sumber masalah. Kemarin Jokowi adalah kita, sekarang tidak lagi,” tuturnya. (Pribuminews)
0 Response to "Aktivis Prodem: Mempertahankan Presiden Jokowi Sama Saja Membiarkan Kebodohan Merajalela"
Post a Comment