Dugaan bahwa asing ikut bermain
dalam kontestasi calon presiden Republik Indonesia makin menguat. Hal ini
terutama terlihat dari sikap yang ditunjukkan oleh Duta Besar (Dubes) Amerika
Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert Blake. Sebagaimana diberitakan oleh the
Wallstreet Journal Indonesia, Blake meminta secara resmi agar Indonesia
menyelidiki Prabowo terkait dengan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Pengamat politik sekaligus
Direktur Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S. Bakry, mengatakan Amerika
Serikat telah melanggar asas non-intervence.
“Kalau benar kabar itu, berarti
Amerika sudah melanggar apa yang dalam hubungan internasional disebut dengan asas
non-intervence.” kata Umar.
Menurut Umar, Amerika Serikat
melanggar asas non-intervence karena telah mencampuri urusan dalam negeri
negara lain. “Masalah ini kan di dalam negeri saja belum clear, tapi negara
asing seakan sudah memvonis kalau Prabowo yang melanggar HAM.” kata Umar.
Menurut Umar, ada agenda setting
AS dalam pernyataan Dubes AS tersebut. Pernyataan tersebut dinilai sarat dengan
muatan politis. Umar megnatakan, sebagai negara besar dan super power, tidak
bisa dibantah bahwa AS memiliki kepentingan strategis di berbagai negara di
dunia.
Oleh karena itu, sudah bukan
rahasia lagi, AS seringkali bermain dalam menentukan kepemimpinan negara-negara
di dunia, tak terkecuali Indonesia. “Untuk memelihara kepentingannya, AS tentu
akan ikut bermain bagaimana menentukan masa depan kepemimpinan di Indonesia.”
ujar dia.
Sebelumnya diberitakan Duta Besar
Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert Blake mengatakan pemerintah
Indonesia harus menyelidiki tuduhan keterlibatan calon presiden Prabowo
Subianto dalam pelanggaran atas hak asasi manusia (HAM) pada dasawarsa 1990-an.
Meski demikian, Blake buru-buru
menambahkan jika pemerintahnya tidak memihak calon tertentu. “Namun, kami
menganggap serius dugaan pelanggaran HAM dan menyerukan pemerintah Indonesia
untuk sepenuhnya menyelidiki tuduhan tersebut,"ujar Blake lewat surat
elektronik yang dilansir indo.wsj.com.
Yang menjadi pertanyaan adalah
mengapa pernyataan ini baru dikeluarkan saat Prabowo maju sebagai calon orang
nomor satu di negeri ini. sehingga, sulit untuk menyatakan bahwa AS tidak melakukan
intervensi atau pun tidak memihak terhadap salah satu calon tertentu, meskipun
Blake mengatakan AS dapat bekerja sama dengan siapa pun calon yang terpilih. Kasus
ini hanya menambah keyakinan akan ketidaknetralan negeri paman sam itu. Apalagi
di awal pencalonan Jokowi, Dubes AS telah melakukan pertemuan yang dirahasiakan
bersama Jokowi dan petinggi PDIP. Di mana pertemuan tersebut mendapat kecaman
dari banyak elemen bangsa. (ROL/kabarpapuanet)
0 Response to "Komentari Soal Prabowo, Dubes AS Melanggar Asas Non Intervence"
Post a Comment