Pejabat yang mengawasi pemukiman Yahudi di Tepi Barat bagian utara, Ghassan Douglas menegaskan, bayi bernama Ali Sa’d Dawabisyah (1,5) meninggal dunia setelah rumahnya dibakar yang juga menyebabkan orangtuanya, Sa’d Dawabishah, ibunya Ruham dan saudaranya Ahmad (4) mengalami luka. Mereka kemudian dibawah ke RS terdekat di Nablus.
Douglas menegaskan, pemukim ekstrimis itu berasal dari pemukiman Yahya dan Wesh Codes yang menyerang dua rumah milik Sa’d dan Makmun Dawabishah yang terletak beberapa meter dari gerbang masuk desa Doma dengan menggunakan bom molotov dan bahan mudah terbakar.
Setelah melakukan kejahatan tersebut, pelaku meninggalkan pesan di dinding.
Para penyerang meninggalkan grafiti dalam bahasa Ibrani di lokasi serangan (BBC) |
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan itu “tercela dan mengerikan”.
“Ini adalah aksi terorisme dalam segala hal. Negara Israel mengambil garis yang kuat melawan terorisme terlepas dari pelaku,” kata Benjamin Netanyahu dalam tweet seperti dikutip dari BBC, Jumat (31/07/2015).
Sementara itu pihak kepresidenan Palestina menuding penjajah Israel bertanggungjawab penuh atas kejahatan brutal yang dilakukan pemukim Yahudi ini yang menyebabkan gugurnya seorang bayi terbakar dan keluarganya terluka.
Juru bicara resmi presiden Palestina, Nabel Abu Rudainah menegaskan, kejahatan ini tidak akan terjadi jika pemerintah Israel tidak ngotot membangun pemukiman Yahudi dan melindungi warga pemukim.
Ia menambahkan, sikap diam masyarakat internasional atas kejahatan ini dan melewatkan teroris Yahudi dari sanksi telah mendorong terjadinya pembakaran atas bayi Dawabisah, seperti yang terjadi dengan Muhammad Abu Khuder.
Kejahatan ini akan menjadi awal dari persoalan hukum yang diajukan kepada Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) agar menghukum semua yang terlibat dalam kejahatan ini. (Hidayatullah.com)
0 Response to "Bakar Bayi Palestina, Kejahatan Baru Ekstrimis Yahudi"
Post a Comment