Divisi Peretas ISIS Kembali Bobol Data Pribadi Ribuan Tentara AS dan Australia

Divisi Peretas Islamic State Kembali Bobol Data Pribadi Ribuan Tentara AS dan Australia
Kelompok peretas yang berafiliasi dengan militan Islamic State of Irak dan Syria (ISIS) mengklaim telah meretas informasi pribadi dari ratusan tentara dan pegawai pemerintah Amerika Serikat. Kelompok ini juga menyerukan serangan terhadap AS.

Seperti dilansir media AS, nbcnews.com, Rabu (12/8/2015), perusahaan keamanan global yang juga konsultan NBC News, Flashpoint Intelligence menyatakan tidak bisa memverifikasi keaslian klaim dari kelompok yang menyebut diri sebagai ‘Divisi Peretasan ISIS’ itu.

Akun Twitter yang digunakan dalam merilis informasi pribadi itu terkait dengan salah satu anggota ISIS bernama Abu Hussain Al Britani. Namun akun itu kini sudah tidak aktif lagi. Kelompok itu merilis data-data pribadi yang diklaim berisi nama, email, kata sandi dan nomor telepon para personel militer dari Angkatan Udara AS, Marinir AS, NASA dan Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey. Tidak diketahui apakah informasi itu valid ataupun merupakan informasi lama.

“Kami menyadari adanya laporan ini, tapi tidak bisa mengkonfirmasi kredibilitasnya untuk saat ini,” ucap juru bicara Departemen Pertahanan AS dalam pernyataannya.

“Keselamatan para personel kami selalu menjadi perhatian utama,” imbuhnya.

Informasi yang dirilis kelompok peretas ini pada Selasa (11/8) waktu setempat, juga termasuk informasi kartu kredit yang disebut milik beberapa pejabat Departemen Pertahanan AS. Penyebaran informasi rahasia ini, jika benar adanya, tentu akan membahayakan militer dan pemerintah AS karena bisa digunakan untuk melakukan serangan  terhadap individu AS.

Divisi Peretas ISIS Retas Warga Australia

Selain membobol ribuan data militer Amerika serikat, pemerintah Australia menyatakan setidaknya ada delapan warganya yang identitasnya dibobol peretas ISIS. ISIS berhasil membocorkan data pribadi ribuan orang, umumnya dari kalangan militer dan pejabat di berbagai negara.

Kelompok yang menamakan dirinya Divisi Peretas ISIS membocorkan data pribadi 1.400 orang yang berisi nomor telepon, rincian kartu kredit, password online, serta email pribadi mereka di media sosial.
Di antara para korban terdapat pegawai Angkatan Bersenjata Australia (ADF), politisi lokal, serta pegawai negeri. Menteri Kehakiman Michael Keenan memastikan, pihak intelijen Australia kini memeriksa bocoran itu dan kemungkinan ancaman yang ditimbulkannya. (Detik/Republika/Panjimas)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Divisi Peretas ISIS Kembali Bobol Data Pribadi Ribuan Tentara AS dan Australia"

Post a Comment