Hal itu diungkap Wakil Sekjen MUI, Tengku Zulkarnain belum lama ini. "Kalau berdasarkan logika, orang yang memiliki pekerjaan atau sibuk bekerja tentu tidak akan menghabiskan waktunya dengan percuma. Lagipula dalam Islam seorang manusia dilarang membuang-buang waktu," kata dia.
Karena itu, kata dia, pemerintah perlu melihat fenomena ini dengan perspektif tanggungjawab. Dimana perlu adanya upaya menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat luas.
Tengku pun menyarankan agar anak-anak sekolah atau kuliah yang biasa menghabiskan waktu dengan nongkrong, untuk lebih menyibukan dan memfokuskan diri dengan pelajaran. Sementara, bagi para pekerja yang juga terbiasa menghabiskan waktunya dengan nongkong, agar lebih memberikan waktu lebih kepada keluarga, yang tentunya lebih membutuhkan perhatian dan kasih sayang. (Republika)
0 Response to "Fenomena Nongkrong, Pemerintah Dianggap Gagal Sediakan Pasar Kerja"
Post a Comment