Petugas SAR gabungan memasukkan jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air ke dalam pesawatdi Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Bandara Sentani, Jayapura, Rabu (19/8). (Antara/Hafidz Mubarak A) |
"Sebab, pada saat jatuh dan terjadi benturan, kecepatan pesawat itu sangat tinggi," katanya, Rabu, (19/8).
Kecepatan pesawat saat menghujam ke darat hampir 300 kilometer per jam. Karena itu, kemungkinan hidup bagi korban sangat kecil.
Ia juga mengingatkan, dalam setiap kecelakaan, hal paling utama adalah menyelamatkan korban dulu meskipun sudah meninggal. Jenazah-jenazah harus lebih dulu dievakuasi sebelum puing-puingnya.
"Karena mereka manusia," katanya.
Ahad lalu, sebanyak 54 penumpang dan kru pesawat Trigana Air tewas dalam kecelakaan di kawasan Pegunungan Bintang, Papua. Saat ini, proses evakuasi dan identifikasi korban masih dilakukan. (Republika)
0 Response to "Ini Penyebab Jarang Ada Korban Selamat dalam Kecelakaan Pesawat"
Post a Comment