PCNU Nduga: GIDI Sebenarnya tak Setuju Ada Musholla di Tolikara

PCNU Nduga: GIDI Sebenarnya tak Setuju Ada Musholla di Tolikara
Baliho yang dipampang di halaman kantor Pusat GIDI di Jayapura, acara seminar KKR Internasional GIDI

Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nduga, Papaua Mukhlas Gwijangge mengatakan bahwa sebelum tragedi Tolikara terjadi, sebenarnya sudah ada usah dari Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Wilayah Tolikara melarang tempat ibadah.

“Itu sebenarnya kan sebelum terjadi sudah ada niat-niat dulu. Itu yang berlawanan GIDI dengan umat Islam toh,” kata Mukhlas saat ditemui wartawan di depan arena utama Muktamar NU Ke-33 di Jombang, belum lama ini.

Mukhlas mengungkapkan bahwa sebenarnya GIDI tidak setuju jika ada musholla di wailayah Tolikara. Mereka (pihak GIDI) itu juga menginginkan kabupaten Tolikara dikuasai oleh GIDI.

“Mereka yang di pihak GIDI itu sebenarnya tidak setuju ada musholla di Tolikara. Nah, mereka inginnya di satu kabupaten itu dikuasai oleh GIDI,” kata Mukhlas.

Selain itu, Mukhlas menyatakan bahwa penduduk di wilayah Tolikara itu mayoritas dari GIDI yang baru masuk ke wilayah pegunugan tengah Papua tersebut sekitar tahun 2000-an. “Di Tolikara itu mayoritas GIDI tetapi itu baru-baru masuk toh, sekitar tahun 2000-an,” ujar Mukhlas.

Sementara itu, saat dikonfirmasi bagaimana dengan kondisi warga muslim di kabupaten Nduga, Mukhlas menyatakan bahwa pemerintah daerah Nduga melarang warga muslim Nduga memakai songkok maupun kerudung.

“Itu mereka tidak suka dengan umat Islam, pedagang muslim pendatang yang ada di sana sekarang tekanannya dari pemerintah, mulai melarang warga muslim pakai songkok atau kerudung berkeliaran. Itu bupati Nduga sekarang,” pungkas Mukhlas. (Hidayatullah)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PCNU Nduga: GIDI Sebenarnya tak Setuju Ada Musholla di Tolikara"

Post a Comment