Pesantren Bagi Warga Papua ini Peringati HUT RI Ke-70 dengan Tabligh Akbar

Pesantren Nuu Waar Peringati HUT RI Ke-70 Dengan Tabligh Akbar 
Dalam rangka memperingati dan merayakan Dirgahayu Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ke-70, Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar, Bekasi, Jawa Barat menggelar sholat Jum’at berjamaah yang dilanjutkan dengan tabligh Akbar dan foto bersama di depan spanduk berukuran 30 meter.

Pimpinan Ponpes Nuu Waar, Fadhlan R. Garamathan dalam tausyiahnya menyampaikan bahwa ia yakin dan optimis jika para santri, –warga asli dari tanah Papua—yang kini tengah menimba ilmu di Ponpes Nuu Waar akan menjadi generasi penerus yang akan mendakwahkan Islam di tanah Papua khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.

“Meski kita sering disebut-sebut sebagai orang-orang berkulit hitam, dan berambut keriting tetapi saya yakin kita kelak akan menjadi para generasi penerus dakwah Rasulullah Shalalallahu Alaihi Wa Salam,” kata Fadhlan bersemangat di hadapan sekitar 300 santri Ponpes Nuu Waar.

Untuk mewujudkan itu semua, tak lelahnya Fadhlan terus mengingatkan kepada seluruh santri untuk rajin dan tekun dalam menuntut ilmu selama tinggal di Ponpes Nuu Waar. Sebab, dengan ilmu dinnul Islam itulah yang bisa membawa umat menuju peradaban Islam yang cemerlang.

Di lokasi, para santri sangat antusias dan bersemangat sekali mendengarkan nasehat-nasehat yang didengungkan oleh Dai Pedalaman Papua kelahiran Fak-Fak tersebut.

Suasana di masjid ponpes Nuu Waar siang itu semakin semarak dengan naiknya tiga putra daerah, –pemuda muslim asli pegunungan Wamena— ke atas podium untuk memberikan motivasi kepada para santri. Mereka adalah Tahamude Asso (Staf Kementerian Agama Papua), Hamka Yeni Pale (PWNU Papua) serta Daud.

Ketiga putra daerah itu berkunjung ke Ponpes Nuu Waar sebagai tamu istimewa yang diundang oleh Fadhlan Garamathan setelah mereka selesai mengikuti acara Muktamar NU Ke-33 di Jombang.
Tahamude menyampaikan kisah singkat bagaimana dirinya dulu menuntut ilmu di tengah-tengah sulitnya perekonomian, keterbatasan sarana dan pra sarana baik di sekolah maupun rumah.

“Kakak dulu ini sekolah tak pernah pakai sepatu. Semuanya serba sulit dan kekurangan, tetapi kakak tidak pernah putus asa. Kalau andai kata kakak tidak sekolah dan menuntu ilmu, mungkin kakak tidak bisa ada di hadapan adik-adik seperti saat ini,” papar Tahamude.

Tahamude menyampaikan harapan besarnya kepada para santri Ponpes Nuu Waar untuk selalu bersabar dan terus bersabar dalam menuntut ilmu.

“Kuncinya itu adalah ‘innalaha ma’asshabiriin’,” ujar Tahamude sedikit melirihkan suaranya.

Sementara itu, Hamka Yani Pale saat memberikan motivasi kepada para santri Ponpes Nuu Waar, ia menegaskan bahwa apa yang disampaikan Tahamude tentang sabar dalam menuntut ilmu itu adalah benar.

“Apa yang dikatakan bang Tahamude itu benar. Adik-adik harus sabar dan sabar dalam menuntut ilmu. Dan satu hal bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu,” pungkas Hamka.

Setelah semua kegiatan di masjid usai, Fadhlan mengajak para pengurus ponpes beserta santri untuk bergegas keluar menuju sisi samping sebelah kiri masjid untuk foto bersama di bawah spanduk dengan panjang sekitar 30 meter dan bertuliskan “Dirghayu Republik Indonesia Bersama Pondok Pesantren Nuu Waar”.

Pondok Pesantren Nuu Waar merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah pengawasan Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Bekasi, Jawa Barat yang didirikan sejak 2014 lalu oleh Fadhlan R, Garamthan di atas tanah seluas sekitar 5 hektar. (Hidayatullah)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pesantren Bagi Warga Papua ini Peringati HUT RI Ke-70 dengan Tabligh Akbar"

Post a Comment