
Di Dunia ini terdapat Tujuh Puncak Gunung yang menjadi incaran para pendaki dunia yang dikenal dengan sebutan "The Seven Summit" ketujuh puncak gunung tersebut salah satunya terletak di barisan Pegunungan Jayawijaya Pulau Papua, Indonesia yaitu Puncak Jaya atau Cartenz Pyramid setinggi 4.884 mdpl.
Pegunungan Jayawijaya adalah rangkaian pegunungan tertingi yang terletak di Propinsi Papua, Indonesia dengan puncak tertinggi yaitu Puncak Jaya (4.884 mdpl). Di Puncak Pegunungan Jayawijaya ini juga terdapat salju abadi (Piramida Cartenz)
yang jumlahnya semakin menipis akibat pemanasan global. Selain Puncak
Jaya, Pegunungan Jayawijaya juga memiliki beberapa puncak lainnya
seperti Puncak Mandala (4.760 mdpl), Puncak Trikora (4.730 mdpl), Puncak Idenberg (4.673 mdpl), Puncak Yamin (4.535.mdpl), Puncak Cartenz Timur (4.400 mdpl).

Puncak Cartenz adalah sebuah puncak yang menjadi bagian dari Barisan Sudirman yang terletak di Propinsi Papua, Indonesia. Puncak Jaya mempunyai ketinggian 4.884 meter dan disekitarnya terdapat Gletser Cartenz.
Satu-satunya gletser tropika di Indonesia. Puncak Jaya atau Puncak
Cartenz adalah salah satu puncak dari tujuh puncak tertinggi di dunia
impian para pendaki.
Puncak jaya yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Nemangkawi
di Amungkal. Puncak Jaya yang sebelumnya bernama Puncak Cartenz ini
dilihat pertama kali oleh seorang penjelajah Belanda bernama Jan
Cartenzoon di hari yang cerah pada tahun 1623.
Padang Salju (Gletser) pertama kali di daki pada tahun 1909 oleh seorang pendaki Belanda bernama Hendrikus Albertus Lorensz bersama dengan 6 orang dari Suku Kenyah yang direkrut dari Apau Kayan di Kalimantan Utara.
Sejarah Pendakian

Pada tahun 1936, ekspedisi Carstensz yang diprakarsai Belanda,
tidak mampu menetapkan dengan pasti yang mana dari ke tiga puncak
adalah yang tertinggi, memutuskan untuk berusaha mendaki masing-masing
puncak. Anton Colijn, Jean Jacques Dozy, dan Frits Julius Wissel mencapai padang gletser Carstensz Timur dan Puncak Ngga Pulu
pada 5 Desember. Karena gletser yang mencair, ketinggian Puncak Ngga
Pulu menjadi 4.862 meter, tetapi telah diperkirakan bahwa pada tahun
1936 (ketika gletser masih tertutup puncak seluas 13 kilometer persegi),
Ngga Pulu memang puncak yang tertinggi dengan ketinggian lebih dari
5.000 meter.
Setelahnya
Puncak Jaya tidak pernah didaki sampai tahun 1962, oleh sebuah
ekspedisi yang dipimpin oleh pendaki gunung Austria, Heinrich Harrer,
dengan tiga anggota ekspedisi lainnya, Robert Philip Temple, Russell
Kippax, dan Albertus Huizenga. Philip Temple dari Selandia Baru,
sebelumnya memimpin ekspedisi ke daerah dan merintis rute akses ke
pegunungan.
Pada tahun 1963, puncak ini berganti nama menjadi Puncak Soekarno, setelah itu kemudian diganti menjadi Puncak Jaya. Nama Piramida Carstensz sendiri masih digunakan di kalangan para pendaki gunung.
Sementara Puncak Jaya masih sedikit tertutup es, ada beberapa gletser
di lereng, termasuk Gletser Carstensz, Gletser Northwall Firn Barat,
dan Gletser Northwall Firn Timur, baru-baru ini dikabarkan lenyap.
Gletser di Puncak Trikora di Pegunungan Maoke
menghilang sama sekali dalam kurun waktu antara 1939 dan 1962. Sejak
tahun 1970-an, bukti dari citra satelit menunjukkan gletser Puncak Jaya
telah menyusut dengan cepat. Gletser Meren mencair antara tahun 1994 dan
2000. Sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Lonnie Thompson
paleoclimatologist pada tahun 2010 menemukan bahwa gletser menghilang
pada tingkat ketebalan 7 meter per tahun dan akan lenyap sama sekali
dalam beberapa tahun mendatang.
Gunung
ini memang terletak di Indonesia. Namun para pendaki yang menyemarakan
untuk menjelajahi dan bertualang kebanyakan para pendaki mancanegara.
Setiap tahunnya sekitar 200-300 pendaki mancanegara menjelajahi gunung
ini.
Untuk
mendaki gunung ini ada dua jalur yang bisa dilalui yaitu melalui
Freeport dan Ilaga. Persyaratan untuk mendaki gunung ini, Seorang
pendaki harus memiliki rekomendasi dari Kantor Mempora Kapolri, BIA,
Menhutbun, PT. Freeport Indonesia (kalau mau lewat jalur Telagapura) dan
rekomendasi dari Federasi Panjat Tebing Indonesia.
Semua
rekomendasi tersebut dilakukan di Jakarta kemudian di Jayapura.
Rekomendasi dari Bakorstranasda dan Kapolda Papua harus di kantongi. Di
Timika rekomendasi EPO dan ijin FTPI untuk fasilitas lintasan. Terakhir
di Telagapura berkoordinasi dengan Emergency Response Group (ERG) untuk
penanganan Emergency Presedure dan aparat Satgaspom untuk masalah
kemanan lintasan.
Rute

Ada 3 rute utama untuk mencapai Puncak Cartenz
1. Rute Harrer
Rute
ini merupakan rute yang paling mudah dilewati. Meskipun mudah tetapi
tidak berarti segalanya akan mudah dilewati dalam menaklukan Cartenz
Pyramid ini.
2. Rute East Ridge
East Ridge ini merupakan pertengahan dari Rute Harrier yang paling mudah denagn Rute American Direct, Rute yang paling sulit.
3. Rute American Direct
Rute American Direct adalah rute yang langsung menuju Puncak Cartenz Pyramid.
Rute ini dikhususkan bagi para pendaki yang mempunyai skill tinggi
serta pengalaman yang mumpuni tentang dunia climbing. Yang terburuk dari
rute ini adalah kesulitannya yang semakin tinggi ketika mendekati
puncak yaitu adanya tebing dan dinding yang sangat curam.
Nah sobat Traveller, apakah Anda berminat mendaki dari salah satu The Summit Sevens?
Sumber:wikipedia
0 Response to "Puncak Cartenz di Papua, Satu dari 7 Incaran Pendaki Gunung Dunia"
Post a Comment