Harga BBM turun Rp 300, Efeknya apa?

An attendant prepares to refuel a car at a petrol station in Rome January 4, 2012.  REUTERS/Max Rossi 
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan rencana pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) disambut baik. Asalkan, penurunan harganya memberikan dampak langsung kepada masyarakat terutama kaum buruh.

“Kita sangat setuju kebijakan pemerintah yang ingin menurunkan harga BBM, tetapi terlalu kecil kalau cuma Rp 200 atau Rp 300. Itu tidak ada efeknya. Tidak memberikan impact langsung pada peningkatan daya beli,” ujar Said kepada wartawan pada acara diskusi akhir tahun, Jakarta Rabu (23/12).

Said menjelaskan penurunan harga BBM sekitar Rp 200-300 per liter dan Rp 500 per liter untuk solar masih terlalu kecil bagi masyarakat. Apalagi, bagi buruh penurunan harga BBM yang signifikan akan secara otomatis mempengaruhi kemampuan kebutuhan pokok dan biaya angkutan umum.

“Bagi buruh penurunan harga BBM sangat penting dan berdampak pada daya beli, ongkos transportasi akan berkurang, penurunan biaya logistik. Tetapi kalau nilainya terlalu kecil tidak ada efeknya,” kata dia.

Said menjelaskan pada Januari 2016, harga minyak dunia diprediksi akan kembali turun pada kisaran USD 20 per barel. Dengan demikian, perkiraan seharusnya pemerintah bisa menurunkan harga BBM lebih besar lagi.

“Harga minyak internasional di Januari 2016 akan turun jadi USD 20 per barel, jadi tidak pas kalau turunnya hanya Rp 200-Rp 300,” pungkas dia. (Merdeka)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Harga BBM turun Rp 300, Efeknya apa?"

Post a Comment