Menurut perhitungannya, harga Premium seharusnya Rp 4.500, bukan Rp 7.150.
Ia memperhitungkan berdasarkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
AS, Rp. 14.000 dan harga minyak berdasarkan West Texas Intermediate, US $
37 dan plus keuntungan yang diambil sebesar Rp 250 per liter.
“Nilai tukar Rp 14.000, harga West Texas Intermediate, 37 Dollar
(AS) per barrel, maka harga per liter jadinya Rp 4.250, saya buletin
nih. Oke, ada kemungkinan untuk keuntungan lebih besar tambahin deh Rp
250,” ucapnya dalam diskusi “Benarkah Kabinet Kerja Jokowi-JK Gagal?” di
Restoran Handayani Prima, Jl. Matraman Raya, Jakarta Timur, Kamis
(24/12/2015).
Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan logika yang dikaitkan
dengan pernyataan Menteri ESDM, Sudirman Said, maka harga BBM Premium
yang saat ini sebesar Rp 7.150 merupakan hasil pemborosan yang dilakukan
Pertamina.
“Ketemu argumentasinya Sudirman Said, faktor yang kita perhitungkan
dalam rangka BBM adalah soal tingkat efisiensi Pertamina, harus diakui
bahwa harga yang sekarang disebabkan juga Pertamina boros!” tambahnya.
0 Response to "Ichsanudin Noorsy: Harga Premium Seharusnya Rp.4.500 Per Liter"
Post a Comment