“Kami optimistis dengan potensi Papua baik mineral, migas hingga industri kecil menengah berbasis kebudayaan. Semangat kita adalah meningkatkan nilai tambah yang dapat dinikmati masyarakat Papua,” ujar Menperin melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.
Dibidang kerajinan misalnya, Kemenperin telah mengembangkan tas tradisional Papua bernama Noken, yang juga ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan tak benda, untuk memadukannya dengan beragam kreasi termasuk fesyen.
Selain itu, produksi pertanian dan perkebunan kawasan Papua juga dapat dipacu dengan pemanfaatan pupuk organik cair yang telah digunakan antara lain di Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya mengatakan percepatan pembangunan perindustrian di Papua sangat diperlukan agar tidak mengalami ketertinggalan dari daerah lain.
“Beberapa saran pengembangan antara lain untuk pengolahan buah merah sebaiknya di Tolikara dan buah merah di Wamena. Sedangkan produksi garam rakyat di Kabupaten Intan Jaya,” ujarnya.
Sementara itu di Kampung Harapan Kabupaten Jayapura, diperlukan bimbingan teknik dan bantuan alat produksi mebel karena telah ditetapkan sebagai pusat pelatihan industri kecil dan menengah. (Antara)
0 Response to "Pemerintah Kembangkan IKM Berbasis Kebudayaan Papua: Dari Noken Hingga Buah Merah"
Post a Comment