Gelar Konsolidasi di Pantai Hamadi, PKS Jayapura Siap Menangkan Prabowo-Hatta

Tidak perlu dalam suasana resmi untuk dapat melaksanakan konsolidasi. Tidak harus berada dalam sebuah gedung untuk menyuarakan target organisasi. Bahkan, tidak perlu pula dalam suasana serius sembari menyernyitkan dahi untuk menyatukan gerak langkah para anggota organisasi untuk mencapai suatu tujuan. Kesan itulah yang kita peroleh ketika menyaksikan konsolidasi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Jayapura pada Ahad (15/6/2014) siang tadi yang digelar di Pantai Hamadi.

Dalam suasana santai sembari ditemani deburan ombak, para kader PKS Kota Jayapura duduk lesehan di atas pasir yang dialas beberapa terpal besar. Dari anggota keluarga yang diajak dan dari pakaian yang mereka kenakan, sangat terlihat bahwa acara pagi hingga siang itu nuansanya adalah rekreasi. Meski demikian, ternyata perihal yang tengah mereka bahas bukanlah hal yang remeh-temeh, walaupun tetap disampaikan dalam nuansa santai tersebut.

Ketika para kader keadilan itu tengah berkumpul dan mendengarkan materi dari para pemimpinnya, anak-anak mereka yang turut pula ke lokasi tersebut tampak sedang menikmati mandi dan berenang di tenangnya air laut pantai. Tidak sedikit di antara mereka yang juga bermain dengan membuat bangunan dari pasir, bermain kejar-kejaran, dan bermain bola.

Dalam suasana seperti inilah para pemimpin partai tampil menyampaikan arah kerja organisasi. Diawali oleh Wakil Ketua DPD PKS Kota Jayapura, Suherman, SH yang menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kegiatan adalah untuk menyatukan gerak langkah para kader partai dalam rangka menyukseskan program pemenangan Prabowo – Hatta dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Suherman pun menyampaikan alasan-alasan partainya mendukung pasangan yang satu ini.

“Para qiyadah (pemimpin) partai kita menyakini  bahwa pasangan Prabowo Hatta inilah yang akan mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik,” ujar Suherman.

Berkaitan dengan perolehan suara PKS pada pemilu legislatif 2014 yang menurun secara nasional, Ketua Bidang Kaderisasi DPW PKS Provinsi Papua, Ust. Abu Syauqi menyampaikan bahwa tidak perlu para kader berlarut-larut dalam duka dan penyesalan.

“Kita tidak perlu terus-terusan menyesali apa yang telah terjadi. Benar bahwa secara nasiobal raihan kita turun dari 57 kursi menjadi 40 kursi, namun khusus di Papua perolehan kita naik berlipat ganda. Pada pemilu ini kita meraih 64 kursi DPRD kabupaten/ kota se-Papua, di DPRP (DPR Papua, red) kita bisa mengutus 3 wakil, bahkan kita bisa mengirim 1 kursi ke Senayan,” ungkap Ust. Abu.

“Meskipun raihan di Kota Jayapura menurun, namun antum jangan pernah berkecil hati. Sebab, semua raihan di Papua ini adalah hasil dari proses tarbiyah (pembinaan) yang antum semua lakukan. Semua yang sekarang berada di jajaran DPW PKS Papua adalah hasil tarbiyah antum yang berada di Kota Jayapura ini. Sehingga pencapaian Papua adalah juga pencapaian dari kader-kader Kota Jayapura,” sambut ust. Abu.

Ust. Abu juga menyampaikan pentingnya untuk para kader untuk terus bersiap siaga dalam menjalankan berbagai tugas. Ust. Abu menyitir satu kisah Perang Uhud.

Sekembalinya dari Perang Uhud, Rasulullah Muhammad saw memerintahkan para sahabat untuk kembali mengejar musuh. Ini terjadi pada keesokan harinya setelah Perang Uhud, tepatnya pada hari Ahad 8 Syawal 3 H.

Pasukan Quraisy yang saat itu berada dalam eforia kemenangan baru menyadari mengapa mereka tidak menuju Madinah untuk menghabisi kaum Muslimin dan hanya berpuas dengan kemenangan di medan Uhud. Namun, ketika niat mereka untuk menyerang Madinah itu muncul ternyata Pasukan Rasulullah dan para sahabat telah sampai di Hamra’ul Asad, dan telah terlihat oleh pasukan Quraisy. Sehingga menimbulkan kegentaran pada pasukan Quraisy yang pada akhirnya mereka mengurungkan niat untuk menyerang Madinah dan memilih untuk segera berlalu menuju Mekah.

“Kisah ini perlu kita jadikan ibrah (pelajaran), bahwa kita tidak boleh meratapi kekalahan. Kita harus segera bangkit, harus segera bersiap siaga ‘memikul senjata’ kita. Dalam kasus pemilu ini, kita tidak benar-benar habis. Nasional hanya berkurang 17 kursi, bahkan untuk Papua capaiannya berlipat-lipat kali dari sebelumnya. Maka, inilah saatnya kembali kita bangkit ‘mengangkat senjata’ kita untuk memenangkan calon presiden yang kita usung.”

(MAH/kabarpapuanet)

Tweet

Subscribe to receive free email updates: