MUI: Tak Pantas Sejajarkan Foto Capres dengan Teroris, HTI: Wimar Harus Minta Maaf ke Media Internasional



Status facebook Wimar Witoelar yang mem-posting gambar rekaan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto bersama dengan sejumlah partai politik (parpol) pendukung dan ormas dengan latar belakang para tervonis mati kasus terorisme menuai kritikan dari berbagai kalangan. Kali ini berasal Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama Majelasi Ulama Indonesia (MUI), Slamet Effendy Yusuf.  

Effendy menilai tindakan Wimar Witoelar tersebut tidak pantas dilakukan.

“Tidak pantas mencantumkan capres, suka tidak suka. Mereka itu, baik Jokowi, JK, Prabowo adalah tokoh nasionalis yang cinta Tanah Air.  Karena itu mengaitkan capres dengan teroris itu adalah tindakan yang berlebih-lebihan,” kata Effendy.

Effendy juga mengatakan tindakan tersebut merupakan usaha pendiskreditan terhadap ormas-ormas Islam dan partai-partai yang foto dan logonya tercantum.

Oleh karena itu, dia menganjurkan Wimar meminta maaf secara terbuka pada masing-masing organisasi dan partai tersebut. Dia juga mengharapkan adanya langkah hukum yang diambil baik oleh ormas maupun partai terkait.

“Agar Wimar tidak meneruskan sikapnya yang anti Islam,” kata Effendy.

Sebelumnya diberitakan pada Ahad (15/6/2014), Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebook-nya. Isinya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.   

Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo bersama Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring.

Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir dan tokoh-tokoh teroris. Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu. "Gallery of Rogues. Kebangkitan Bad Guys" (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).

Sontak, tindakan Wimar itu memunculkan banyak komentar. Mulai dari yang menyatakan dukungan hingga permintaan untuk menghapus foto tersebut. Gerah mendapati berbagai kritik dan serangan dari pengguna Facebook dan Twitter, Wimar pun menutup akunnya.

Hizbut Tahrir Pinta Wimar Minta Maaf ke Media Internasional

Menganggap Wimar Witoelar telah menghina dan melecehkan organisasinya, Hizbut Tahrir Indonesia melalui juru bicaranya, Ismail Yusanto, menyatakan tidak akan mengambil langkah hukum. Namun, HTI menuntut empat hal untuk dipenuhi, salah satunya agar Wimar meminta maaf secara terbuka melalui pers dalam dan luar negeri.

“Kenapa media luar negeri? Karena kabar ini sudah sampai kemana-mana.” kata Ismail pada Republika, Jum’at (20/6).

Secara keseluruhan, ada empat hal yang harus dipenuhi Wimar. “Pertama, Wimar harus menarik kembali gambar tersebut. Karena sekali dia upload, gambar itu kan sampai ke mana-mana.” kata Ismail.

Tuntutan kedua  adalah agar Wimar meminta maaf secara terbuka melalui pers dalam dan luar negeri. Ketiga, Wimar diminta berjanji untuk tidak mengulangi tindakannya.

“Satu lagi, Wimar juga harus mengakui bahwa itu adalah kedunguan dia, kebodohan dia, dan kerendahan budi dia.” ujar Ismail.
(ROL/kabarpapuanet)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MUI: Tak Pantas Sejajarkan Foto Capres dengan Teroris, HTI: Wimar Harus Minta Maaf ke Media Internasional"

Post a Comment