Para Pengamat Mengatakan Boikot Bisa Berpengaruh Besar Terhadap Perekonomian Israel


Nablus - Dalam dua bulan terakhir, warga Palestina di Tepi Barat telah mulai mengindahkan ajakan untuk memboikot barang-barang Israel. Ajakan diwujudkan dalam bentuk kampanye turun ke jalan. Jumlah warga yang terlibat dalam kampanye ini dari waktu ke waktu terus meningkat dan semakin populer di kalangan masyarakat Tepi Barat.

Analis ekonomi mengatakan kampanye ini berefek negatif pada ekonomi Israel, dan justru berefek positif bagi peningkatan ekonomi Palestina.


Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, konsumsi Palestina tahunan dari ekspor Israel sekitar US $ 3,5 miliar, sementara ekspor Palestina ke Israel hanya berjumlah sekitar US $ 600 juta.

Sebagaimana diberitakan oleh Ma'an, Azmi Abdul Rahman, Direktur Jenderal Kebijakan dan Studi Ekonomi dan juru bicara Kementerian Ekonomi Palestina, mengatakan, "Jika diterapkan dengan baik, boikot bisa membuat antara 70 hingga 100 ribu kesempatan kerja di tanah Palestina, dan akan menyediakan miliaran dolar setiap tahun bagi rakyat Palestina yang selama ini tersedot ke Israel."



Abdul Rahman menyatakan bahwa kampanye ini bisa menurunkan hingga sepertiga tingkat pengangguran di wilayah Palestina.

Dia memperingatkan, meskipun ekspor Israel ke Palestina tidak melampaui 6 persen total ekspor Israel, namun kampanye boikot ini perlu terus dilanjutkan.


Dia mengatakan bahwa saat ini beberapa perusahaan Israel bahkan sudah mulai menurunkan harga produk mereka di pasar Palestina hingga 20 persen untuk menarik minat pembeli Palestina.

Meskipun demikian, ia mengatakan, "Beberapa perusahaan susu Israel mulai menderita kerugian, memaksa otoritas Israel untuk berpikir mengenai kerugian yang mereka derita."

Abdul Rahman mengatakan bahwa salah satu kendala dalam aksi boikot ini ialah kontrol Israel atas penyeberangan dan perbatasan. Israel mengontrol semua pergerakan barang dan bahkan mengontrol impor bahan baku untuk industri Palestina dari luar negeri.

Nafez Abu Bakar, seorang profesor ekonomi Palestina, menyatakan,  "Ini adalah perang ekonomi yang merupakan hal yang tidak kalah penting dari perang politik."

Abu Bakar menambahkan bahwa banyak negara di seluruh dunia mulai memboikot Israel, dan hal ini sangat penting bagi warga Palestina untuk justru terdepan dalam aksi boikot Israel, meskipun masih terdapat kendala yang mereka hadapi berupa hidup di bawah pengawasan militer Israel dan kontrol ekonomi Palestina oleh Israel. (maan/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Para Pengamat Mengatakan Boikot Bisa Berpengaruh Besar Terhadap Perekonomian Israel "

Post a Comment