Ahli al-Quds dan permukiman Yahudi, Dr. Jamal Amr
dilaporkan telah memperingatkan bahaya serangan Israel yang terjadi saat
ini terhadap masjid al Aqsha. Amr menyebut bahwa perang mungkin telah
berakhir di Jalur Gaza, namun saat ini berpindah ke area masjid al Aqsha
dengan dipimpin oleh rabi ekstrimis Yahudi, Moshe Viglin.
“Serangkaian penyerbuan dan aksi permusuhan terhadap
masjid al Aqsha yang terjadi hari-hari ini belum ternah terjadi di
masjid al Aqsha sepanjang sejarah pendudukan. Sekarang perang telah
berpindah dari Jalur Gaza ke area masjid al Aqsha. Penjajah Zionis
mengusir para aktivis dan relawan,” ujar Dr. Amr pada Ahad (14/9/2014) sebagaimana diberitakan oleh Pusat Informasi Palestina (PIC)
Bahkan, baru-baru ini Israel menyerahkan keputusan
pendeportasian selama 40 hari, khususnya kepada para wanita dan para
pegawai al-Aqsha. Penyerbuan yang terjadi belakangan ini lebih
terorganisir setelah pembubaran lembaga pemakmuran al Aqsha dan
penyitaan beberapa properti berikut programnya.
Pada Ahad (14/9/2014), seorang rabi ekstrimis Yahudi
yang juga Ketua Kneseet, Moshe Viglin, menyerbu masjid al Aqsha dari
pintu al Magharibah. Para penyerang juga mendapatkan penjagaan ketat
dari polisi khusus dan naik ke piring Kubah Shakhrah dan berjalan-jalan
di area masjid.