Kisah Saimah (14 Tahun) dalam Menghafal Al-Quran

 
 
Di saat peremuan-perempuan ABG di Indonesia ditawarkan dengan berbagai fasilitas dunia mulai dari android yang bisa selfie dimana saja, tempat nongkrong yang asyik dengan fasilitas. Full internet, disaat itu masih banyak para gadis-gadis ABG yang memilih memelihara warisan terbesar Rasulullah yaitu Al-Quran.

Di saat, Alquran dipandang kuno dan sudah tidak lagi tersentuh, di saat yang sama ternyata masih banyak yang menomersatukan Al-Quran, memeliharanya, menghafalnya dan memahaminya untuk kemudian diamalkan.

Salah satunya, Kisah Saimah Rahmat, seorang santri Ma'had Imam As-Syatibi dimudahkan oleh Allah Subhanallahu Wa Taala dalam menghafal Al-Quran. Dalam waktu enam bulan, Saimah bisa menghafal 24 juz Al-quran dan rampungkan dia menghafal Alquran 30 juz dalam umur 14 tahun. Kisah perjalanan Saimah bersama Alquran ini diceritakannya secara live di saluran TV Dakwah Rodja (Rodja TV) dan dipancar luaskan juga melalui Radio Dakwah Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Radio Rodja).

"Alhamdulillah, "jawabnya saat ditanya oleh pembawa acara di Program Rodja Cerita Indah di Hari Ahad (Rodja Ceria), Minggu (21/9).

Saimah mengatakan bahwa kenapa dia ingin menjadi penghafal Alquran, karena Pertama, keutamaan yang didapat dari penghafal Alquran nanti menjadi keluarga اَللّهُ . Kedua, kedudukan kita di akhirat sesuai dengan berapa banyak alquran yang dihafal. Ketiga, penghafal alquran akan diberi mahkota begitu juga dengan orang tuanya. Keempat, Allah  memiliki hamba pilihan yang mewarisi kitabnya.

"Saya ingin menjadi salah satu dari pewaris itu,"ujarnya lagi.

Ia menambahkan bahwa metode yang digunakan dalam menghafalAl-Quran  adalah memulai menghafal satu halaman, biasa menggunakan metode dibaca berulang-berulag hingga lisan kita fasih, terus dihafalkan per ayat hingga kita bisa hafal dan ulang-ulang terus.

"Luruskan niat hanya mencari keridhoan Allah, Allah  akan mudahkan dan jangan lupa berdoa dan meminta doa kedua orang tua kita karena dengan banyak doanya menjadi doa dikabulkan,"nasehatnya.

Sementara itu, Azka Salsabila, guru muda dengan usia yang sama dengan Saimah diamanahkan oleh Ma'had menjadi guru bagi Saimah dan tiga santri lain. Azka mengaku baru Saimah yang sudah hafal 30 juz.

"Saimah disuruh menghafal sendiri, lalu nanti meyetorkan hafalannya,"ujar guru Muda yang dulu belajar dan merampungkan hafalan 30 Juz Alqurannya ketika berada di Ma'had Al-Furqon.
Ia mengatakan sebagai guru, tidak ada target hafalan bagi santri tetapi biasanya sehari atau dua halaman.

Di akhir program, Ustad Ali Subana sebagai ustad yang membimbing belajar membaca Alquran menekankan bahwa agar mudah menghafal Al-Quran jangan berikan alat-alat tekhnologi kepada anak, cukup mushaf saja.

"Biar fokus cukup mushaf Alquran saja,"nasehat ustad Ali Subana.

Ustad Ali Subana juga menginggatkan agar orang tua dan anak-anak mereka, menghafal Al-Quran dengan cinta dan rela berkorban untuk tidak mementingkan dunia tetapi mementingkan akhirat.

"Kalau sudah cinta, segalanya mudah,"tutupnya.
 Sumber: khalifahlife

Subscribe to receive free email updates: