Babak Baru Perseteruan AS Korut, AS Sadap Korut, Korut Retas Sony Pictures

US Cyber Command
US Cyber Comman
WASHINGTON - Babak baru perseteruan Amerika Serikat dan Korea Utara terjadi melalui perang di dunia maya. Negeri Paman Syam itu mengakui telah melakukan aktivitas penyadapan terhadap komputer-komputer di Korea Utara sejak tahun 2010. Berdasarkan hasil sadapan itu, kini justru AS menuding berada di balikmenuding Korut berada di belakang aksi peretasan terhadap Sony Pictures Entertainment.
 
Surat kabar New York Times dan Der Spiegel melaporkan hal tersebut mengutip pejabat AS dan dokumen dari Badan Keamanan Nasional (NSA) yang bocor.

New York Times mengatakan piranti lunak tersembunyi memberitahu badan intelijen AS mengenai kegiatan peretasan Korut. Korut berulangkali membantah terlibat dalam peretasan keamanan.

Penyelidik AS meyakini peretas memerlukan dua bulan untuk memetakan sistem Sony sebelum akhirnya bisa membobolnya. Serangan terhadap Sony November tahun lalu menyebabkan sejumlah dokumen sensitif bocor ke publik, termasuk dokumen mengenai detil gaji dan surat elektronik rahasia di jajaran eksekutif.

Peretasan tersebut juga menyebabkan penundaan peluncuran film komedi The Interview ditunda. Film tersebut akhirnya diluncurkan secara online.

Kantor Direktur Intelijen Nasional mengatakan komunitas intelijen mengetahui dengan pasti upaya peretasan Korut ke jaringan komersial karena mereka rutin melacaknya.

"Meski tidak ada dua situasi yang sama, adalah tujuan kami mencegah pelaku mengeksploitasi, mengganggu atau merusak jaringan komersial AS dan infrastruktur siber. Saat kriminal siber memiliki kemampuan dan ingin merusak, kami bekerja sama mempertahankan jaringan," ujar juru bicara Badan intelijen Nasional Brian Hale dikutip dari BBC, Senin (19/1).

Pakar keamanan siber Steven Murdoch dari University College London mengatakan sepertinya NSA setidaknya pernah mencoba mengakses jaringan Korut. "Saya hampir yakin mereka mencoba lama sebelum 2010. Korut telah menjadi sasaran AS sejak lama," katanya.

Murdoch mengatakan jika NSA telah mengetahui peretasan sebelum itu terjadi, NSA kemungkinan memilih tidak memperingatkan Sony demi keamanan mereka sendiri.

"Satu kemungkinan adalah mereka tidak tahu seberapa merusak serangan itu dan tidak ingin mengambil risiko mengungkap sumber mereka dengan memberitahukannya kepada Sony atau mungkin mereka tahu seberapa parah kerusakannya, tapi dari segi keamanan nasional skalanya tidak signifikan," ujar Murdoch. (rol/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Babak Baru Perseteruan AS Korut, AS Sadap Korut, Korut Retas Sony Pictures"

Post a Comment