 |
Ir. Khamis Jabir (Aljazeera) |
Kairo - Pemerintah Kudeta Mesir dianggap telah gagal mengelola listrik negara tersebut. Pasalnya, listrik di Mesir bisa padam selama 20 jam sehari. Hal tersebut disampaikan oleh anggota komisi listrik pada organisasi
profesi teknik, Ir. Khamis Jabir.
Dalam sebuah sambungan telepon dengan stasiun televisi
Aljazeera, Rabu (3/9/2014), Jabir mengatakan bahwa rakyat Mesir sudah
tidak tahan lagi dengan selalu terjadinya pemadaman listrik.
Menurutnya, rakyat kecillah
yang harus membayar mahal dalam krisis listrik ini. Apalagi suhu Mesir
saat ini bisa mencapai 40-45 derajat Celsius. Ditambah dengan terhenti
beroperasinya alat transportasi umum, kantor-kantor pemerintah, rumah
sakit, dan sebagainya. Semua itu terhenti ketika listrik padam. Bahkan
di beberapa wilayah listrik bisa padam hingga 20 jam seharinya.
Jabir
mengatakan, “Pemerintah harus segera menemukan solusi, atau mencari
alternatif untuk mengakhiri krisis ini. Kalau tidak, ini berarti
kegagalan besar. Pemerintah tidak mempunyai visi dan perencanaan dalam
menjalankan negara.”
Jabir menambahkan, “Setiap hari selalu saja
ada alasan ketika listrik padam. Generator meledak, gas habis, dilakukan
perawatan, tidak ada suku cadang, dan sebagainya. Itu semua adalah
alasan bohong yang menunjukkan kegagalan manajemen dan tidak adanya
perencanaan berjangka dalam mengelola sektor kelistrikan.” (aljazeera/dakwatuna/kabarpapua.net)