Kekhalifahan Turki Ustmani tak Pernah Menolak Teknologi Film

Kunjungan Sultan Ustmaniyah, Reshad di Balkan.
Kunjungan Sultan Ustmaniyah, Reshad di Balkan. (worldbulletin)
ISTANBUL - Dalam sebuah acara Istanbul Silent Movie Pictures Days, sebagaimana dilansir oleh Worldbulletin pada Kamis (16/10/2014), ditampilkan film yang menunjukkan beberapa adegan dari aktivitas Kekhalifahan Turki Ustmani di Istanbul, Kairo, Sarajevo, dan Damaskus. Seperti misal, kunjungan Sultan Reshad di Balkan. Lalu beberapa potongan adegan perang Balkan dan Italia.
 
Potongan adegan film yang menggambarkan bagaimana perkembangan sosial dan politik saat itu. Ini sekaligus mempertegas bahwa Ustmaniyah tidak pernah menolak teknologi film. Sebaliknya, mereka menerima film.
 
Sebuah koleksi film bertajuk "Movie from Ottoman" (Film dari Ustmaniyah) membuktikan teknologi film sudah dikenal masyarakat Ustmaniyah. "Mereka (masyarakat Ustmaniyah) tidak pernah menyadari tengah menjadi bagian dari film hitam-putih untuk kali pertama," kata Prof. Peyami Celikkan, seperti dilansir worldbulletin.com, Kamis (16/10).

"Kami merayakan satu abad perfilman Turki. Kami menyadari usianya lebih tua dari Istanbul. Pemutaran film pertama sudah dimulai di istana Yildiz. Meski secara ekonomi dan politik, Ustmaniyah mulai mengalami kemunduran namun industri film menjadi intens dan produktif," kata dia.

Elif Rongen, penggagas acara mengatakan meski film ini tidak dipublikasikan sampai hari ini, namun sudah tercatat dalam arsip. "Tanggung jawab kita untuk memperkenalkan film ini. Tidak ada yang kita ubah, melainkan mendigitalisasi film tersebut," kata dia.

Prof Nezih Erdoğan dari Istanbul Sehir University mengatakan melalui film itu, pihaknya ingin melihat peran film dalam modernisasi Turki. (ROL/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates: