Majalah Cafcaf membalas perlakuan Charlie Hebdo. |
Dilansir WorldBulletin, pada akhir pekan kemarin, Cafcaf, untuk menjawab sikap Charlie Hebdo
itu, menunjukkan gambar menunjuk kepada mereka yang tertindas di
Afghanistan, Gaza, Chechnya, Irak, Suriah, Mesir dan China, dengan
seorang anak Palestina di tengah depan, semua yang darahnya masih
tumpah, mengatakan tidak akan diampuni.
Cafcaf menyebut Charlie Hebdo
sebagai sebuah majalah dengan cover yang disebut telah
membantai hak asasi manusia atas nama liberal, modern Eropa. Tulisan di halaman judul Cafcaf ialah "Non, rien n'est pardonne" alias "Tidak, tidak ada yang telah diampuni". Menggambarkan bahwa masyarakat muslim yang tertindas di sejumlah negara itu akan terus dibantai tanpa ampun.
"Arogansi telah menjadi
kebiasaan budaya Eropa, yang telah menempatkan dirinya di atas orang
lain dalam posisi di mana mereka bebas dan tak diragukan lagi dan pada
gilirannya, telah menimbulkan respon yang signifikan dari seluruh
dunia," kata majalah tersebut dalam sebuah pernyataan.
Charlie Hebdo, dalam publikasi terbaru mereka telah menempatkan karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad Saw., menumpahkan air mata dan memegang sebuah tanda yang mengatakan 'Je suis Charlie', pesan solidaritas dengan para korban. Di atas kartun adalah kata-kata, 'Semua dimaafkan'. (rol/kabarpapua.net)
Charlie Hebdo, dalam publikasi terbaru mereka telah menempatkan karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad Saw., menumpahkan air mata dan memegang sebuah tanda yang mengatakan 'Je suis Charlie', pesan solidaritas dengan para korban. Di atas kartun adalah kata-kata, 'Semua dimaafkan'. (rol/kabarpapua.net)
0 Response to "Begini Cara Majalah Turki Balas Perlakuan Charlie Hebdo"
Post a Comment