Moratorium PNS Selama 5 Tahun, Sarjana Terancam Menganggur

Terkait dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan aturan tak akan membuka lowongan pekerjaan untuk pegawai negeri sipil hingga lima tahun ke depan, Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki pandangan tersendiri. Kecuali, untuk guru dan dokter. Ia mengkhawatir masa depan para mahasiswa yang saat ini masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Kekhawatiran JK itu diungkapkannya mengingat yang tadinya setiap tahun bisa mencapai jutaan orang yang masuk PNS, hanya akan tersisa 10.000 untuk guru dan tenaga kesehatan.

"Jadi, ke mana alumni perguruan tinggi nanti," kata dia di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu 21 Januari 2015.

Menurut dia, nanti hanya ada dua pilihan ladang mencari nafkah, yakni bekerja di perusahan swasta atau membuka usaha sendiri. Jika di antara kedua itu tidak dapat dijalani, maka, yang terakhir akan terjadi pengangguran.

Untuk itu, kata dia, sangat menyambut baik kerja sama antara Apindo dan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi. Melalui upaya itu diharapkan terbangun kerja sama antara perguruan tinggi dan badan usaha.

"Dalam pihak dunia usaha, dalam meningkatkan produktivitasnya, dalam memperbaiki produknya atau mencari produk baru atau mengefisienkan produknya butuh keahlian," ujarnya.

Dia menambahkan, tidak semua pengusaha bisa mendapat keahlian itu, karena keahlian para doktor, scientist tidak semua ada. Tetapi, ada di Perguruan Tinggi dan lembaga riset. "Karena itu, upaya kita hari ini menggabungkan dua kekuatan ini secara baik," tuturnya. (viva/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Moratorium PNS Selama 5 Tahun, Sarjana Terancam Menganggur"

Post a Comment