Sebuah Film Tentang Muadzin Rasulullah

Muhammad (Kaligrafi)

Umat Islam mengenalnya sebagai Bilal bin Rabah. Dialah muazin bersuara merdu pada masa Rasulullah SAW. Dalam sejarah Islam, Bilal tercatat dengan tinta emas sebagai sosok yang gigih dan tangguh dalam mempertahankan akidah.

Kisah perjuangan Bilal bn Rabah dalam membela dan mempertahankan akidah Islam merupakan kisah inspiratif yang tak pernah membosankan meski terus diulang-ulang sepanjang zaman.

Kini, kisah tentang salah satu sahabat terdekat Rasulullah ini bisa disimak melalui sebuah film animasi. Adalah Barajoun Entertainment, sebuah studio animasi di Dubai, yang memproduksi film ini. Seperti dilansir onislam.net, Bilal merupakan film animasi pertama yang diproduksi oleh para seniman Arab.

Mengambil latar sebuah wilayah di Afrika, film ini berkisah tentang seorang pemuda yang bercita-cita menjadi pejuang hebat. Barajaoun Entertainment mengumumkan hadirnya film animasi baru ini di Dubai, Uni Emirat Arab, dua pekan lalu.

Tak main-main, dibutuhkan waktu sekitar sepuluh tahun untuk menggarap film ini. “Setelah melalui proses selama bertahun-tahun itu, barulah pada pertengahan 2012 proses produksi dimulai,” kata Ayman Jamal, kepala Studio Barajoun.

Untuk membuat film ini, kata Ayman, pihaknya merekrut sekitar 80 orang berbakat di bidang animasi dan visual efek dari berbagai negara. Ia juga mempekerjakan 11 peneliti, termasuk para doktor dari sejumlah universitas, untuk meneliti sejarah Islam yang terkait dengan Bilal.

“Kami juga telah membuat deskripsi semua karakter dari setidaknya 17 sumber sejarah yang berbeda,” katanya.

Untuk membuat model karakter berdasarkan deskripsi tersebut, Barajoun Entertainment juga menyewa dua ilmuwan forensik.

“Kami membuat karakter persis seperti yang dijelaskan dalam teks-teks sejarah, tidak hanya berdasarkan imajinasi.” Khusus untuk merancang busana dan alat peraga, lanjut Ayman, telah dilakukan penelitian selama 5.000 jam.

Dirilis dalam bahasa Inggris, film ini diharapkan dapat menjaring penonton Amerika. Sejumlah artis terkenal Hollywood menjadi pengisi suara film ini, di antaranya Adewale Akinnuoye-Agbaje, bintang Game of Thrones.

“Film ini berkisah tentang superhero sejati. Ia seorang budak yang hidup sekitar seribu tahun silam dan berjuang untuk kebebasan. Ia menjadi inspirasi bagi generasi masa kini,” kata  Akinnuoye-Agbaje setelah mengikuti casting pengisi suara, Januari lalu.

Aktor Hollywood Will Smith, juga menyambut baik dan mendukung film Bilal. Ia datang ke Dubai untuk bekerja sama dengan para produser film Arab. Jika tak ada aral, film ini akan dirilis pada kuartal akhir 2015.



Kisah Bilal

Sejarah Islam mencatat, Bilal lahir di daerah as-Sarah, pinggiran Kota Makkah sekitar 43 tahun sebelum Hijriyah.

Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, budak wanita berkulit hitam yang berasal dari Habasyah (Ethiopia). Karena ibunya itu, sebagian orang kerap mengejeknya dengan sebutan Ibnus Sauda (putra wanita hitam).

Ibunda Bilal adalah hamba sahaya (budak) milik Umayyah bin Khalaf, salah satu tokoh penting kaum kafir Quraisy. Bilal pun menjadi budak keluarga ini hingga akhirnya ia mendengar tentang Islam.

Lalu, ia menemui Rasulullah SAW dan mengikrarkan diri masuk Islam. Bilal yang berpostur tinggi, kurus, berkulit cokelat, dan berambut lebat merupakan salah satu sahabat Rasulullah yang berasal dari kalangan non-Arab.

Dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah karya Syekh Muhammad Sa'id Mursi dipaparkan, Umayyah bin Khalaf pernah menyiksa Bilal dengan cara dijemur di tengah gurun pasir selama beberapa hari.
Di perutnya diikatkan sebuah batu besar dan lehernya diikat dengan tali. Lalu, orang-orang kafir menyuruh anak-anak mereka untuk menyeretnya di antara perbukitan Makkah.

Saat berada dalam siksaan itu, tak ada satu pun yang diminta Bilal kepada para penyiksanya kecuali hanya memohon kepada Allah. Berkali-kali Umayyah bin Khalaf menyiksa dan memintanya agar meninggalkan agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Namun, Bilal tetap teguh pendirian.

Kabar penyiksaan yang begitu kejam itu akhirnya sampai ke telinga Abu Bakar as-Siddiq. Maka, pergilah Abu Bakar menemui Umayyah. Tanpa tawar-menawar, Abu Bakar kemudian menebus Bilal dengan harga sembilan uqiyah emas.

Setelah merdeka, Bilal mengabdikan diri untuk Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah pun mengangkatnya menjadi muazin, yang lima kali sehari mengumandangkan azan di seantero Makkah dan Madinah. (rol/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sebuah Film Tentang Muadzin Rasulullah"

Post a Comment