Sudirman Said (tengah) didampingi Sekjen ESDM Mochamad Teguh Pamudji (kiri) dan Irjen ESDM Muchtar Husein di Komisi VII DPR, Rabu (8/4). |
Ini sungguh kabar tak sedap. Pada pertengahan tahun kemungkinan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali naik.
Alasannya, pada Juni sampai September
permintaan minyak mentah di negara-negara barat melonjak tajam.
Diperkirakan, kondisi itu membuat harga emas hitam tersebut rebound
signifikan.
Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan,
pemerintah memprediksi bahwa pada pertengahan tahun minyak dunia berada
di harga USD 60 sampai USD 70 per barel.
Saat ini harga minyak mentah jenis brent
diperdagangkan pada USD 58,16 per barel. ’’Ke depan kelihatannya ada
kenaikan harga,’’ ujarnya.
Meski begitu, dia belum bisa memerinci
besarnya kenaikan harga itu. Sebab, pemerintah masih menunggu
perkembangan terbaru. Dia juga mengaku sedang mempertimbangkan pola
penentuan harga BBM. Yakni, masih menggunakan review bulanan, dua
mingguan, atau ada pola baru.
Dia menyampaikan hal tersebut karena ada
beberapa usul soal penentuan harga BBM. Ada yang meminta durasinya
diperpanjang menjadi tiap dua bulan. Dia menerima masukan itu dan siap
mendiskusikannya dengan Komisi VII DPR. ’’Tapi, semakin panjang durasi,
kalau ada kenaikan signifikan, langsung terasa mahalnya,’’ ucapnya.
Pemerintah pun memprediksi harga minyak
terendah pada 2015 hanya pada Januari. Ketika itu harga minyak mentah di
bawah USD 51 per barel. Pemerintah merespons hal tersebut dengan
menurunkan harga premium dari Rp 7.600 per liter pada awal Januari
menjadi Rp 6.700 di tengah Januari.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad
Bambang mengungkapkan, naiknya harga minyak dunia tidak bisa dihindari.
Apalagi, Indonesia masih menggantungkan pada impor minyak untuk membuat
premium maupun pertamax. Jadi, saat harga minyak mentah naik, itu
dimungkinkan berdampak pada nilai jual bensin di Indonesia.
"Hari Rabu, 8 April saja sudah naik USD 3
per barel,’’ terangnya. Tetapi, kenaikan tersebut belum berdampak pada
harga premium. Menurut dia, Pertamina akan melihat fluktuasi harga
jangka panjang. Begitu pula pemerintah, tidak melihat perubahan harga
sesaat.
Misalnya benar harga minyak mentah pada
pertengahan tahun nanti USD 70, dia memprediksi harga premium tidak
lebih dari Rp 8.600 per liter. Itu adalah harga yang ditetapkan
pemerintah pada November 2014. ’’Pemerintah yang menentukan. Yang jelas,
pasti di bawah November,’’ tandasnya. (jpnn/kabarpapua.net)
0 Response to "Alamak! Harga BBM Bakal Naik Lagi"
Post a Comment