Proyek E Government Digarap dengan Singapura, Mengapa?

 
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tengah menjajaki kerjasama menggarap proyek e government dengan Telecommunication Limited (SingTel), operator asal Singapura. Langkah ini dipertanyakan karena memiliki potensi bahaya terkait pelaksanaan berbagai kebijakan pemerintahan dalam negeri.

"Kenapa mesti kerjasama dengan Singapura, memang tidak bisa dikerjakan sendiri?" ujar Direktur Eksekutif Masyarakat Pemantau Kebijakan Legislatif dan Eksekutif (Majelis) Sugiyanto, Jumat (12/6).

Menurut dia, rencana membentuk perusahaan patungan bersama SingTel untuk menggarap pasar e-Goverment di Tanah Air perlu ditinjau ulang.

Boleh saja saham mayoritas di perusahaan patungan yang akan dibentuk nanti dipegang Telkom sebesar 60 persen dan sisanya SingTel, seperti dikatakan Menteri BUMN Rini Sumarno. Tapi kata Sgy, panggilan Sugiyanto, bukan tidak mungkin kesepakatan itu hanya berlaku di awal, dan dalam waktu singkat justru seluruh saham dikuasai SingTel.

"Jangan-jangan nanti mereka menguasai seluruh sahamnya. Kalau begitu kita lagi-lagi menyerahkan pengelolaan sumber potensial ke orang luar," katanya.

Untuk itu dia meminta presiden Jokowi membatalkan kerjasama menggarap e-government dengan Singapura.

"Sejauh ini komitmen Jokowi menjaga kedaulatan belum terlihat, belum ada kebijakannya yang bisa diapresiasi. Kini komitmen Jokowi diuji dalam proyek e government ini," tukasnya. (rmol/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Proyek E Government Digarap dengan Singapura, Mengapa?"

Post a Comment