Pelajar Indonesia Temukan Masker Penyerap Timbal

asap knalpot
asap knalpot
Sebuah organisasi yang berdiri ternyata mampu memberikan efek yang cukup baik terhadap para anggotanya. Tidak hanya menumbuhkan rasa kepemimpinan dan kerjasama, tapi juga bisa menghasilkan.

Pekan Ilmiah Remaja (PIR), merupakan salah satu organisasi sekolah yang bisa memberikan efek yang positif. Organisasi yang berada di SMA Negeri 1 Bantaeng, Sulawesi Selatan ini telah memberikan karya adiluhur yang patut dibanggakan.

Masker helm penyerap timbal, menjadi salah satu hasil karya dari anak bangsa yang berasal dari  salah satu kota di wilayah Sulawesi Selatan. Karya membanggakan ini lahir dari didikan dan bimbingan yang terbentuk dari organisasi sekolah PIR.

Penemuan masker helm penyerap timbal ini juga telah berhasil berdiri di singgasana perlombaan nasional dan internasional. Karya yang lahir dari Ahmad Abrar dan Irham Syarif ini berhasil menjuarai Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) dan International Science Project Olympiad (ISPRO) yang diadakan di Jakarta. Mereka sukses menggenggam medali emas untuk menjadi pucuk pimpinan di antara negara-negara lain dunia.

Ahmad Abrar mengingat bahwa pada awalnya dia bersama Irham sama sekali tidak terlalu berharap untuk lolos pada lomba ISPO. Namun entah mengapa nasib berkata lain. Kiriman data dan temuannya ini ternyata mampu mendapatkan perhatian para pihak penyeleksi. “Jadilah kami mulai melengkapi data-data temuan kami ini,” ujar Abrar, laki-laki yang lahir pada  29 Mei 1997 ini.

Berbagai cara telah Abrar dan Irham lakukan untuk menyempurnakan data temuan mereka. Mereka pun mendapat pelatihan dan bimbingan dari tiga guru sekolahnya. Setiap hari pada waktu malam mereka terpaksa pulang malam hanya demi mendapat bimbingan dari para gurunya.

Abrar menerangkan, ketiga gurunya itu memiliki tugas masing-masing. Dua guru untuk melatih kemampuan presentasi mereka, sedangkan lainnya membimbing karya ilmiahnya. Masker helm penyerap timbal merupakan penemuan pertama yang dilakukan anak bangsa Indonesia. Mahakarya ini pun lahir dari para putra kebanggaan Makassar.

Abrar juga mengungkapkan ide pertama kali dirinya dan Irham untuk menetapkan karya ilmiah yang berkenaan dengan penyerap timbal. Menurutnya, penetapan karyanya yang berkenaan dengan helm karena melihat kondisi masyarakat saat ini. Dia menilai banyak orang yang sepertinya tidak sadar akan bahaya udara yang mereka hirup saat berkendara.

Abrar tidak memungkiri akan ada beberapa orang yang mengetahui bahaya  zat yang terkandung pada polusi udara. Hanya saja, kata dia, masyarakat sepertinya tidak menyadari bahwa kemampuan masker yang selama ini mereka pakai.

Laki-laki berkacamata ini mengungkap  masker biasa memang bisa menyerap timbal. Tetapi, terangnya, zat berbahaya ini malah akan  melekat setelah melakukan proses penyerapan setiap harinya. “Zat itu akan tinggal melekat pada masker dan itu akan terhirup kembali pada manusia,” tegasnya. (rol/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pelajar Indonesia Temukan Masker Penyerap Timbal"

Post a Comment