Penembakan Gereja di AS, Pastor dan 8 Jemaat Tewas



Sembilan orang dipastikan tewas dalam penembakan di gereja khusus jemaah kulit hitam di Charleston, Amerika Serikat.

Dalam konferensi pers empat jam usai penembakan, kepala polisi Charleston Gregory Mullen mengatakan bahwa delapan korban tewas di tempat, sementara seorang lainnya meninggal di rumah sakit.

Ada seorang korban terluka, namun identitasnya tidak disebutkan. Di antara korban tewas adalah pastur Clementa Pinkney.

Polisi tiba di Gereja Episcopal Metodis Afrika Emanuel itu sekitar pukul 9 malam, Rabu (15/6), setelah muncul laporan penembakan. Saat tiba di lokasi, delapan orang ditemukan telah tewas di dalam gereja, seorang lainnya langsung dilarikan ke rumah sakit. Pelaku melarikan diri.

Mullen mengatakan polisi meyakini bahwa ini adalah kejahatan bermotifkan kebencian untuk kelompok tertentu, dalam hal ini adalah warga kulit hitam.

"Sama sekali tidak terduga di masyarakat seperti sekarang ada seseorang masuk ke gereja saat jemaah tengah berdoa dan membunuh mereka," kata Mullen, dikutip Reuters.

Menyusul serangan tersebut muncul ancaman bom. Setelah dilakukan penyisiran diketahui ancaman itu tidak terbukti.

Hingga saat ini polisi masih terus memburu pelaku yang masih buron. Menurut polisi berdasarkan pengakuan saksi mata, ciri-ciri pelaku adalah pria kulit putih berusia 20-an dengan postur tubuh tegap. Pelaku mengenakan sweater warga abu-abu, jeans biru dan sepatu boot.

Sempat terjadi salah tangkap saat polisi memborgol seorang fotografer yang memiliki ciri persis pelaku. Belakangan, fotografer lokal itu dibebaskan.

Gereja Episcopal Metodis Afrika Emanuel adalah tempat ibadah bersejarah yang dibangun tahun 1816. Saat itu, jemaah kulit hitam dari Gereja Episcopal Metodis Emanuel memutuskan memisahkan diri dan membangun gereja sendiri setelah terlibat cekcok dengan jemaah kulit putih terkait lahan pemakaman.

Enam tahun kemudian, salah satu pendiri gereja itu dituduh terlibat dalam kasus pemberontakan budak. Walaupun dia tidak dihukum, namun gereja itu sempat dibakar massa dan dibangun kembali tahun 1834.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penembakan Gereja di AS, Pastor dan 8 Jemaat Tewas"

Post a Comment