'Peristiwa Tolikara Jelas Soal Agama, Mohon Diselesaikan Hati-Hati'

eristiwa penyerangan umat Islam yang sedang shalat Idul Fitri di Karubaga, Tolikara, Papua, Jumat (21/7) oleh massa Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) masih terus diselidiki aparat keamanan. Akibat kejadian itu, Masjid Baitul Muttaqin terbakar habis hingga harus dibangun lagi. Meski beredar surat larangan menunaikan shalat Id yang dikeluarkan GIDI, pemerintah mengklarifikasi bahwa kasus itu terjadi lantaran bermotif agama.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyarankan agar peristiwa itu segera diselesaikan. Meski pemerintah membantah, namun mengutip pendapat Sarlito Wirawan, Mahfud menyebut kasus Tolikara sebagai persoalan agama.

"Psikolog Sarlito Wirawan smalam tegaskan di @Metro_TV :peristiwa Tolikara jelas soal agama. Mhn diselesaikan dgn hati2. Jgn melebar k-mana2," katanya melalui akun Twitter, ‏@mohmahfudmd.

Menurut Mahfud, semua agama pada dasarnya mengajarkan umatnya untuk menerapkan kasih sayang kepada sesama. Pun kepada umat agama lain, diserukan untuk menjaga silaturahim."Tuhan dari agama apa pun adl pengasih, tak suka kekerasan. Pemeluk agama yg benar pasti terhadap perbedaan, trmasuk dlm perbedaan beragama," kata mantan menteri kehakiman dan HAM tersebut.

Ketika salah satu akun pengikutnya menyebut bahwa penyebab masalah itu adalah pengeras suara (speaker), Mahfud meminta masalah itu tidak perlu dipolemikkan lagi. "Kita tak perlu memperpanjang polemik ttg ini. Kita serahkan pd pemerintah utk menyelesaikannya agar tak lbh keruh."

Dia pun menegaskan lagi pendapatnya tentang setiap agama yang menolak kekerasan. "Ulangi: Tuhan dari agama apa pun adl pengasih, tak suka kekerasan. Pemeluk agama yg benar pasti toleran thd perbedaan, trmsuk dlm beragama."Peristiwa penyerangan umat Islam yang sedang shalat Idul Fitri di Karubaga, Tolikara, Papua, Jumat (21/7) oleh massa Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) masih terus diselidiki aparat keamanan. Akibat kejadian itu, Masjid Baitul Muttaqin terbakar habis hingga harus dibangun lagi. Meski beredar surat larangan menunaikan shalat Id yang dikeluarkan GIDI, pemerintah mengklarifikasi bahwa kasus itu terjadi lantaran bermotif agama.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyarankan agar peristiwa itu segera diselesaikan. Meski pemerintah membantah, namun mengutip pendapat Sarlito Wirawan, Mahfud menyebut kasus Tolikara sebagai persoalan agama.

"Psikolog Sarlito Wirawan smalam tegaskan di @Metro_TV :peristiwa Tolikara jelas soal agama. Mhn diselesaikan dgn hati2. Jgn melebar k-mana2," katanya melalui akun Twitter, ‏@mohmahfudmd.

Menurut Mahfud, semua agama pada dasarnya mengajarkan umatnya untuk menerapkan kasih sayang kepada sesama. Pun kepada umat agama lain, diserukan untuk menjaga silaturahim."Tuhan dari agama apa pun adl pengasih, tak suka kekerasan. Pemeluk agama yg benar pasti terhadap perbedaan, trmasuk dlm perbedaan beragama," kata mantan menteri kehakiman dan HAM tersebut.

Ketika salah satu akun pengikutnya menyebut bahwa penyebab masalah itu adalah pengeras suara (speaker), Mahfud meminta masalah itu tidak perlu dipolemikkan lagi. "Kita tak perlu memperpanjang polemik ttg ini. Kita serahkan pd pemerintah utk menyelesaikannya agar tak lbh keruh."

Dia pun menegaskan lagi pendapatnya tentang setiap agama yang menolak kekerasan. "Ulangi: Tuhan dari agama apa pun adl pengasih, tak suka kekerasan. Pemeluk agama yg benar pasti toleran thd perbedaan, trmsuk dlm beragama." (Republika)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "'Peristiwa Tolikara Jelas Soal Agama, Mohon Diselesaikan Hati-Hati'"

Post a Comment