Polisi Belum Tetapkan Tersangka dalam Insiden Tolikara

 

Kepolisian belum menetapkan seorang pun tersangka dalam perkara pembakaran masjid di Tolikara, tepat pada saat hari raya Idul Fitri 1436 Hijriyah, Jumat (17/7/2015).

Penyidik Polda Papua masih menyelidikinya. "Belum ada yang dijadikan tersangka. Masih diselidiki intensif," kata Kepala Polda Papua Irjen Yotje Mende, Ahad (19/7).

Sejauh ini, polisi telah memeriksa 19 orang. Mereka masih diperiksa sebagai saksi. Mereka berasal dari terduga kelompok penyerang dan kelompok yang tengah melaksanakan shalat Id. Sebanyak 10 personel polisi juga diperiksa sebagai saksi.

Yotje menambahkan, pihaknya tengah mencari pelaku penyebar surat edaran. Surat itu berisi larangan umat agama lain beribadah. Surat itu, sebut Yotje, menjadi pemicu penyerangan ke orang-orang yang tengah melaksanakan shalat Id.

Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono mengatakan, ada tiga dugaan perkara yang diusut polisi, yakni dugaan penganiayaan, dugaan perusakan fasilitas umum dan dugaan pelarangan kebebasan beribadah. "Kita serahkan saja kepada penyidik di Polda Papua soal apa saja tindak pidana yang akan diselidiki. Yang jelas, pelakunya harus dicari," ujar dia.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti memastikan, kondisi di Tolikara berangsur-angsur kondusif. Badrodin meminta umat Islam di penjuru Indonesia tidak terprovokasi insiden tersebut. Dia meminta masyarakat mempercayakan sepenuhnya perkara itu ke kepolisian.

Badrodin juga mengkhawatirkan insiden di Tolikara memicu gerakan radikal di Indonesia. Ia telah memerintahkan seluruh kepala satuan wilayah (Kasatwil) di Indonesia untuk segera berkomunikasi dengan ulama-ulama masing-masing wilayah.

"Berkomunikasi saja ke ulama agar mereka pun tidak terpancing," ujar Badrodin.

Badrodin juga meminta para Kasatwil seluruh Indonesia meningkatkan pengamanan di titik rawan. Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap lingkungan sekitar.

Sekitar 2 ribu massa yang diduga berasal dari umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) mendatangi Masjid Baitul Mustaqin di Tolikara, Papua, saat umat Islam menggelar shalat Id, Jumat pagi.Mereka melempari masjid dan membakarnya.


Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono menegaskan, tembakan ke arah umat GIDI dilakukan karena mereka tak mengindahkan halauan petugas untuk pergi dari sekitar masjid itu. Polisi telah menghalau massa yang meneriakan pernyataan bernada provokatif. Namun, massa tidak menurut.

Pukul 07.05 WIT massa mulai melempari tempat ibadah itu dengan batu. Pukul 07.10 WIT massa merusak dan membakar masjid dan 54 kios di sekitarnya. Polisi pun menembakan tembakan peringatan hingga akhirnya melepaskan tembakan ke tanah. (Kompas)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Polisi Belum Tetapkan Tersangka dalam Insiden Tolikara"

Post a Comment